PUSDI K2L FMIPA Unisma Malang Ajak Warga Budidaya Anggrek

TIMESINDONESIA, MALANG – PUSI K2L FMIPA Unisma Malang menggelar Webinar bertajuk Pemberdayaan Masyarakat Melalui Budidaya Anggrek dengan aplikasi zoom meet dan youtube live, Senin (21/9/2020) pukul 13.00-15.00 WIB.
Webinar ini diadakan untuk memperkenalkan Budidaya anggrek yang ternyata dalam era pandemi Covid tidak mengalami penurunan permintaan namun sebaliknya, yaitu mengalami peningkatan permintaan dan mengalami kenaikan harga waktu demi waktu.
Advertisement
Narasumber webinar adalah Nour Shodiq Askandar, S.E., M.M. (Pakar Entrepreneur, Wakil Rektor II Unisma Malang), Ir. Tintrim Rahayu, M.Si (Dosen Biologi Unisma Malang), Dedek Setia Santoso (Owner DD Orchid Nursery Batu-Malang), dengan moderator, Dr. Sama’ Iradat Tito, S.Si, M.Si (Kapusdi Kelestarian dan Keseimbangan Lingkungan Unisma Malang).
Sambutan diberikan oleh Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si. selaku Rektor Unisma Malang dan Dr. Dra. Ari Hayati, MP selaku Dekan FMIPA Unisma Malang. Jumlah total peserta sebanyak 331 orang di zoom meet dan youtube live.
Dalam paparannya, Nour Shodiq Askandar, S.E., M.M. menyampaikan Era New Normal menggeser kebutuhan. Beberapa masih terdampak Covid dan sebagian tidak. Komoditi Anggrek relatif stabil dibutuhkan masyarakat dengan berbagai kemanfaatannya. "Budidaya Anggrek untuk wirausaha merupakan budidaya yang dianggap masih tetap Adaptif dan produktif. Dimana dalam 2 hal ini akan muncul Kreatifitas dan inovasi seperti dalam konteks persilangannya," paparnya.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
“Kunci Wirausaha adalah Berani, Profesional dan Istiqomah (dilakukan berulang-ulang). Terlalu memikirkan resiko membuat usaha tidak berjalan. Fokus pada pekerjaan dimana sedang berada dapat memperluas ruang bisnis. Membentuk sistem adalah hal yang juga penting dimana usaha akhirya bisa berjalan tanpa ada kita di tempat tersebut (konsep with out me). Kontrol pun dapat dilkukan di luar tugas pokok. Intinya Bisnis tidak akan menghalangi kesibukan kita dan jika terbiasa sibuk dengan bisnis maka serta merta menjadi budaya dalam diri (culture),” ungkapnya.
Ir. Tintrim Rahayu, M.Si menyatakan bahwa Hibridisasi atau persilangan dapat dilakukan secara alami dan mekanis dengan bantuan manusia atau serangga. Anggrek varian baru pun dapat diperoleh melalui Hibridisasi konvensional tanpa perlu laboratorium.
“Hibridisasi konvensional dapat dilakukan oleh setiap orang, industri rumah tangga dan dapat ditujukan untuk pemberdayaan masyarakat berbasis budaya lokal. Teknik Hibridisasi konvensional terdiri dari beberapa cara yaitu Pemotongan bagian vegetatif tanaman yaitu Umbi semu (pseudobulb )/organ vegetatif atau Bagian tunas baru dari pseudobulb lama. Mikropropagasi dengan perkecambahan biji. Mikropropagasi dengan perbanyakan klonal,” jelasnya.
Dedek Setia Santoso mengungkapkan bahwa Pemberdayaan Masyarakat Melalui Budidaya Anggrek perlu adanya strategi. Strategi bermitra dengan masyarakat salah satunya.
“Strategi yang saya pakai adalah Teknik Rantai pasok (supply chain). Artinya petani dibagi per tahapan bagian kerja (Job desk). Petani merawat dari Botol ke seddling. Hasil sebagian dijual dan sisanya diberikan ke petani berikutnya yang merawat dari Seddling ke remaja. Dan begitu seterusnya sampai pembuangaan. Hasil penjualan dari setiap job desk merupakan pemasukan untuk petani sehingga petani tersebut tetap mendapatkan penghasilan per bulan. Mengingat bahwa umur anggrek mulai kecil hingga berbunga ± 2 tahun. Teknik Eksklusif. Yaitu anggrek yang diproduksi terutama hasil persilangan, tidak dihasilkan dalam jumlah banyak. Hal ini untuk menghindari turunnya harga. Teknik Inovasi. Dimana selalu ada percobaan untuk menghasilkan varian baru agar pasar tidak bosan,” bebernya.
Dr. Sama’ Iradat Tito, S.Si, M.Si sebagai moderator menyimpulkan dalam webinar talkshow kali ini bahwa wirausaha sama seperti Anggrek dimana keindahan hanya bisa didapatkan dengan kesabaran dan perjuangan, Dalam budidaya anggrek membutuhkan bantuan orang lain dalam pelaksanaanya. Pemberdayaan anggrek harus ada ketekunan dan willing to learn (kemauan untuk belajar). Budidaya jenis anggrek tertentu maka perawatan serta perlakuannya juga akan berbeda anatara satu dengan yang lain. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
*)Pewarta: Dr. Sama’ Iradat Tito (Kapusdi K2L FMIPA Unisma Malang).
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : AJP-5 Editor Team |
Publisher | : Rochmat Shobirin |