Dua Mahasiswa UM Jember Raih BU-BPLKN, Ini Cerita Mereka

TIMESINDONESIA, JEMBER – Dua mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember (UM Jember) ini berhasil dapatkan Beasiswa Unggulan Biro Perencanaan Kerjasama Luar Negeri (BU-BPKLN) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Mereka adalah Nurul Fikri atau Nufi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan Farhan Ilham Mardatillah mahasiswa Program Studi Akuntasi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Advertisement
Keduanya berhasil lolos dalam beasiswa BU-BPKLN yang diikuti lebih dari 85 ribu peserta dan hanya menerima 700 mahasiswa seluruh Indonesia.
Sama seperti milenial lainnya, baik Nufi dan Farhan aktif dalam bermedia sosial, salah satunya Instagram. Mereka menemukan informasi beasiswa yang diselenggarakan Kemendikbud melalui akun Instagram @beasiswaidn yang menginformasikan beasiswa-beasiswa yang dapat diikuti oleh anak dalam negeri ataupun asing.
Mereka juga kerap "mengintip" status teman-temannya di aplikasi WhatsApp terkait beasiswa BU-BPLKN.
“Setelah tahu ada pendaftaran beasiswa itu, saya langsung cari tahu informasinya dan mempersiapkan berkasnya," tutur Farhan yang saat ini menjadi pengurus Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Muda Jatim Komisariat Jember, Sabtu (7/11/2020).
Seleksi Beasiswa BU-BPLKN ini dilaksanakan secara bertahap yakni tahap I dan II. Tahap I adalah Seleksi Berkas dan tahap II adalah Wawancara yang keduanya dilakukan secara daring.
Pendaftaran dimulai pada 21 September hingga 3 Oktober 2020.
Pengumuman tahap pertama pada 13 Oktober 2020 dan Seleksi tahap II atau wawancara dilakukan selama 4 hari yakni tanggal 18 - 21 Oktober 2020. Hasil seleksi resmi diumumkan pada 30 Oktober 2020.
Mereka mengaku terbiasa dengan pemberkasan untuk mengikuti seleksi lomba maupun beasiswa. Sehingga pada kondisi pandemi seperti sekarang mereka tidak kesulitan untuk mengurusnya dan siap kirim pabila sewaktu-waktu ada kegiatan yang ingin mereka ikuti.
Namun, dalam suatu urusan selalu ada rintangannya. “Hal yang menjadi tantanganku dalam pemberkasan adalah saat mencari surat rekomendasi. Kami harus bersabar menunggu orang-orang yang super sibuk untuk bertemu mereka walaupun secara daring,” cerita Nufi.
Berbeda dengan Farhan, Nufi mengaku bahwa ini adalah pengalaman pertamanya mengikuti seleksi wawancara beasiswa bergengsi dalam negeri.
Ia takut tidak dapat menjawab pertanyaan oleh pewawancara nanti. Akhirnya sebelum pelaksanaan seleksi wawancara, Nufi menghubungi beberapa dosen dan teman untuk meminta bantuan latihan wawancara.
Sedangkan Farhan adalah mahasiswa yang terbiasa mengikui seleksi wawancara dan bertemu dengan orang yang mempunyai peran penting meingat bahwa dirinya adalah anggota pengurus IAI Jember.
Mereka mendapatkan jadwal seleksi wawancara yang berbeda. Nufi pada 21 Oktober sedangkan Farhan pada 20 Oktober. Keduanya memiliki durasi yang sama yakni selama 20 menit.
Setelah dinyatakan lolos seleksi, mereka berhak mendapatkan biaya Pendidikan dan uang saku yang diberikan secara berkala, yang dengan ini mereka berkewajiban untuk melaporkan hasil belajar.
Dilansir dari laman resmi kemdikbud.go.id bahwasannya terkait ketentuan pendanaan, terdapat perubahan kebijakan yang perlu dicermati. Pertama, beasiswa akan dikurangi/dipotong sebesar 5% dari keseluruhan biaya yang diberikan apabila mahasiswa memperoleh indeks prestasi kurang dari 3,00 untuk jenjang S1, dan 3,25 untuk jenjang S2/S3. Kedua, penerima BU yang memperoleh indeks prestasi kurang dari 3,00 pada program S1 atau kurang dari 3,25 pada program S2/S3 secara berturut-turut selama 2 (dua) semester dapat dikenai sanksi pembatalan sebagai penerima beasiswa.
Telah banyak mahasiswa UM Jember yang mendapatkan beasiswa baik beasiswa dari Mitra Kampus atau pun didapatkan secara mandiri oleh mahasiswa. Dengan adanya Nufi dan Farhan bertambah lagi jumlah mahasiswa yang berhasil meraih prestasi pula menjadi contoh bagi mahasiswa yang lainnya. “Kami juga ingin memiliki beasiswa seperti senior kami, sehingga kami berharap adik tingkat maupun yang lainnya dapat termotivasi untuk mendapatkan beasiswa atau pun prestasi yang lainnya," imbuh Nufi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Publisher | : Rochmat Shobirin |