Indonesia Positif

Mahasiswa KKN Tematik Undip Membuat Gantungan Putar untuk Perajin Batik di Pemalang

Rabu, 27 Januari 2021 - 12:42 | 65.25k
Safyan Atsari, mahasiswa KKN Tematik menyerahkan gantungan putar untuk menjemur batik di Pemalang, Rabu (27/1/2021). (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Safyan Atsari, mahasiswa KKN Tematik menyerahkan gantungan putar untuk menjemur batik di Pemalang, Rabu (27/1/2021). (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PEMALANG – Pandemi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan sektor perekonomian Indonesia. Banyak sentra kerajinan yang mengalami penurunan omzet secara drastis, bahkan banyak yang gulung tikar dan beralih ke profesi yang lain. Salah satu sentra kerajinan yang terkena dampak tersebut adalah UKM Batik Arum Cempaka yang terletak di Desa Cibelok. 

Siti Masrotin sebagai pemilik sekaligus pengrajin di UKM Batik Arum Cempaka mengatakan bahwa saat ini penjualan batik tulis di UKM Batik Arum Cempaka mengalami  penurunan karena menurunnya pendapatan masyarakat di sekitar dan juga harga produksi yang semakin mahal. Selain itu, cara penyajian batik menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi minat konsumen. 

Advertisement

"Penyajian batik Arum Cempaka yang cenderung monoton menyebabkan konsumen kurang begitu tertarik untuk berkunjung dan membeli kain batik tulis karya UKM ini. Seharusnya tampilan batik Arum Cempaka bisa lebih bervariasi sehingga dapat menarik minat konsumen untuk berkunjung dan membelinya," kata Siti di Pemalang, Rabu (27/1/2021).

Sofyan Atsari, mahasiswa KKN Tematik UNDIP Desa Cibelok berinisiatif untuk membuat gantungan batik yang dapat diputar dengan memanfaatkan kayu dan software desain sederhana. Pemanfaatan kayu bertujuan untuk mengurangi biaya pembuatan serendah-rendahnya tanpa mengurangi kualitasnya. Untuk membuat alat tersebut diperlukan material-material seperti bor, gerinda, kayu reng, triplex, baut, mur, bearing mini, cat, kuas, dan lain sebagainya.

Tahap pertama pembuatannya adalah mendesain alat tersebut menggunakan software Sketch Up. Kemudian setelah desain sudah jadi, maka tahap selanjutnya yaitu membeli bahan yang diperlukan dan memotong kayu sesuai ukuran. 

"Pekerjaan ini membutuhkan waktu sekitar 3-5 hari. Kemudian dilanjutkan dengan tahap finishing yaitu pengamplasan dan pengecatan yang memakan waktu 2 hari. Setelah jadi, alat tersebut langsung diserahkan kepada UKM Batik Arum Cempaka untuk dimanfaatkan. Total yang harus dikeluarkan untuk membuat alat tersebut sebesar Rp 110 ribu," ungkapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Bambang H Irwanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES