Indonesia Positif

IPAL Portable Tepat untuk Atasi Limbah Batik

Kamis, 28 Januari 2021 - 17:13 | 72.83k
Firmandino Wijaya, mahasiswa KKN Tematik menyerahkan booklet IPAL pada paguyupan pembatik di Kampung Semarangan, Semarang, Kamis (28/1/2021). (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Firmandino Wijaya, mahasiswa KKN Tematik menyerahkan booklet IPAL pada paguyupan pembatik di Kampung Semarangan, Semarang, Kamis (28/1/2021). (FOTO: AJP TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SEMARANG – Limbah cair batik menjadi persoalan tersendiri pengrajin batik dalam Kampung Batik Semarangan di Kelurahan Rejomulyo, Kota Semarang. Limbah cair batik menimbulkan bau yang tidak sedap terlebih pada saat musim hujan, Sarana Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) pun sudah dibangun oleh warga untuk mengatasi permalahan limbah cair ini. Namun IPAL ini dinilai warga kurang efektif untuk menampung limbah cair yang ada di Kampung Batik.

Untuk meningatasi persoalan limbah mahasiswa KKN Tematik Universitas Diponegoro berusaha mengatasi permasalahan pengrajin batik Semarangan. Diantaranya berisi tentang desain alternatif IPAL sebagai pengolah limbah batik di Kampung Batik Semarang. 

"Inovasi alternatif IPAL berupa Perangkat IPAL Portable, Bak Penampungan Limbah sementara, dan perencanaan jaringan IPAL dari rumah warga ke IPAL eksisting yang sudah ada. Desain tersebut dirangkum dalam bentuk booklet yang mudah dipahami dan menarik untuk dibaca," ujar Firmandino Wijaya, mahasiswa KKN Tematik Undip di Semarang, Kamis (28/1/2021).

Selain itu untuk mewujudkan tujuan Kampung Batik, yaitu sebagai salah satu destinasi wisata yang nyaman untuk dikunjungi dan disinggahi, maka di kampung batik terdapat gazebo yang berfungsi sebagai ruang tamu untuk para pengunjung maupun tamu. Permasalahan yang muncul adalah gazebo tersebut masih sederhana dan hanya terbuat dari bambu. 

"Oleh karena itu saya berniat untuk membuat desain gazebo yang baru dan lebih luas serta dengan bahan kayu yang kuat yang tidak menghilangkan nilai seni di Kampung Batik. Diharapkan gazebo tersebut dapat berfungsi sebagai ruang tamu yang akan menarik lebih banyak wisatawan untuk singgah. Desain tersebut dirangkum dalam sebuah booklet perencanaan yang menarik dan mudah dipahami oleh pembaca," katanya.

Dari hasil perencanaan yang telah dibuat dalam bentuk brosur dan booklet, selanjutnya para warga, terutama para pengurus paguyuban berencana untuk mengajukan hasil desain kami kepada para sponsor dan partner dari Kampung Batik seperti angkasa pura, PLN, dan Bank, untuk dapat mendanai proyek-proyek tersebut.

"Harapannya dengan adanya kegiatan ini, Kampung Batik dapat menjadi desa wisata yang berkembang dan lebih maju lagi, sehingga bisa mewujudkan Kampung Batik yang unik dan bersejarah serta diketahui secara luas, dan juga meningkatkan kinerja UKM Produksi Kain Batik dan memperluas pasar Kampung Batik, sehingga meningkatkan perolehan pendapatan para pekerja UKM Kampung Batik," tambah Firmandino. 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Bambang H Irwanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES