Indonesia Positif

Kreasi Mahasiswa KKN Undip, Keran Elektrik dengan Sensor Inframerah

Selasa, 16 Februari 2021 - 08:55 | 31.33k
Mahasiswa KKN Undip, Alfin Bahru Rahmika menyerahkan keran otomatis pada warga Jatingaleh, Semarang, Selasa (16/2/2021). (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Mahasiswa KKN Undip, Alfin Bahru Rahmika menyerahkan keran otomatis pada warga Jatingaleh, Semarang, Selasa (16/2/2021). (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SEMARANG – Pandemi Covid-19 membuat semua orang harus selalu hidup bersih dan rajin mencuci tangan, tujuannnya adalah untuk sterilisasi dan mengurangi penyebaran virus ini.

Seorang mahasiswa KKN dari Universitas Diponegoro Tim I Periode 2021, Alfin Bahru Rahmika membuat keran elektrik otomatis untuk salah satu warga di RT 1, RW 2 kelurahan Jatingaleh, Kecamatan Candisari, Kota Semarang.

Advertisement

Keran ini akan menyala dan mengalirkan air secara otomatis apabila tangan mendekat di ujung keran. “Keran ini dinilai jauh lebih aman dibandingkan keran biasa dan keran injak, karena keran ini dapat berfungsi tanpa adanya kontak fisik sehingga meminimalkan resiko penularan Covid-19,” kata Alfin Bahru Rahmika di Semarang, Selasa (16/2/2021). 

Pada keran biasa, kita harus memutar bagian handle keran agar air mengalir, tangan kita yang kotor dan terkontaminasi dapat saja mengotori bagian handle keran. Sehingga apabila kita telah selesai mencuci tangan, kita akan menyentuh lagi bagian handle ini untuk mematikan aliran air. "Padahal bagian handle ini sudah terkontaminasi, untuk itu dibuat keran elektrik," ungkapnya. 

Keran elektrik ini dapat dibuat dengan bahan yang cukup mudah ditemukan dan sangat murah dipasaran. Harga total bahan pembuatan keran elektrik ini hanya kurang dari Ro 80 ribu.

"Bandingkan dengan keran elektrik di pasaran yang harganya mencapai 4 juta sehingga keran ini sangat ekonomis dan aman dibandingkan keran lain," ujarnya.

Keran ini memiliki dua sistem yaitu sistem kelistrikan dan sistem pengairan. Pada sistem kelistrikan, terdapat komponen berupa Solenoid valve dengan tegangan 12 V, Relay 1 channel 5 V, Modul regulator Stepdown tipe LM 2596, Adaptor 12 V 2 Ampere, Casing plastik, kabel, dan sensor infrared E18-DN80NK.

Pada keran ini, apabila sensor inframerah mendeteksi adanya tangan yang mendekat maka relay akan mengirim arus listrik ke Solenoid valve sehingga air mengalir. 

Cara penggunaan keran ini sangat sederhana.  Adaptor tinggal ditancapkan ke stopkontak maka keran akan aktif. "Apabila sensor mendeteksi tangan, maka air akan mengalir," pungkasnya.

Pada sistem pengairan, menggunakan pipa diameter setengah inci, beberapa elbow berbentuk L dan stopkeran. Keran elektrik ini lalu diserahkan pada warga yang memerlukan.

Selain keran elektrik, di RT 1 RW 2 Kelurahan Jatingaleh juga dipasang dua buah wastafel di tempat-tempat strategis untuk mencuci tangan sehingga diharapkan mampu mengurangi penyebaran Covid-19.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Bambang H Irwanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES