Indonesia Positif Universitas Islam Malang

Pusdi K2l Mipa Unisma Malang Luncurkan Kompos NUganik yang Unik, Seperti Apa?

Minggu, 09 Mei 2021 - 17:13 | 61.14k
Pupuk organik kompos Nuganik oleh Pusat Studi kelestarian dan keseimbangan lingkungan (Pusdi K2l) FMipa Unisma Malang. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Pupuk organik kompos Nuganik oleh Pusat Studi kelestarian dan keseimbangan lingkungan (Pusdi K2l) FMipa Unisma Malang. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Pusat Studi kelestarian dan keseimbangan lingkungan (Pusdi K2l) FMipa Unisma Malang meluncurkan Pupuk Organik berupa kompos yang unik. Dimana pembuatan kompos yang diberi nama NUganik ini tidak memakai starter yang umumnya dipakai untuk pengomposan seperti EM4, Dextro, Biosun, kotoran hewan (Kohe) dan semacamnya. Selain itu dalam prosesnya tidak melalui proses pencacahan, pembalikan, pengepresan serta pengairan secara berkala.

Dalam prosesnya pembuatan Kompos ini melalui Biodekomposter, yang selain dapat menghasilkan Pupuk Padat juga menghasilkan Pupuk cair. Pupuk padat diberi nama NUganik sedangkan Pupuk Cair diberi nama NuPOC. Untuk uji coba dan uji kandungan NUganik telah selesai sedangkan NuPOC sedang dalam proses. Bahan baku yang dipakai adalah dedaunan di lingkungan Unisma Malang.

Dr. Sama’ Iradat Tito selaku kepala Pusdi K2L mengatakan, sekali produksi dapat menghasilkan pupuk mencapai 2 kwintal dalam waktu kurang lebih 1,5 bulan. Mungkin bagi Perusahaan skala besar ini masih kecil, namun jika dilihat dari skala Kampus ini cukup besar. "Oleh karena itu, kami saat ini mempunyai cabang di tempat lain untuk meningkatkan kapasitas produksi kami,” kata Sama'.

 INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Lebih lanjut ia menjelaskan kelebihan kandungan yang dimiliki oleh kompos Nuganik dibandingkan yang lain adalah selain unsur haranya yang lengkap, Nuganik memiliki C Organik yang sangat tinggi setelah diuji laboratorium.

C organik ini fungsinya untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta penentu hasil panen. Uji coba telah kami lakukan antara lain ke tanaman cendana yang ternyata mempercepat perkecambahan hingga 3 hari, yang normal 12 hari dan dengan kompos kami cukup 9 hari.

Selain itu ke stek tanaman Tin yang berpengaruh signifikan 3-5 kali lipat pada luas daun, lebar daun dan tebal daun daripada kontrol. Cendana asli NTT dan Tin asli Asia Barat. "Ini adalah contoh tanaman khusus yang bisa tumbuh baik hanya di beberapa tempat saja, jika tanaman umum bagaimana menurut anda?" ujarnya.     

Kompos Nuganik dibandrol dengan harga Rp. 10.000,-/5kg. ”Saya rasa harga ini cukup murah bagi barang yang berkualitas. Dan untuk informasi, kompos ini pun telah melewati uji logam berat dan mikroba sehingga dipastikan aman. Jika tidak seperti ini bagaimana kita memastikan produk kita benar-benar baik?” kata Dito.

Pembuatan Kompos ini diprakarsai oleh Noor Shodiq Askandar, SE. MM. selaku WR2 b; pendanaan oleh kepala Biro BAUPK Hj. Anik Malikah, SE., MM, diproduksi oleh Kepala Pusdi K2l Dr. Sama’ Iradat Tito, S.Si., M.Si dan pemasaran oleh Kepala Pusat Pengembangan Kewirausahaan dan Inkubator Bisnis (P2KIB) Ibu Jeni Susyanti SE., MM., BKP. Kompos Nuganik dapat dipesan melalui P2KIB Shop dengan link https://p2kibshop.com/kategori-produk/Bunga-Tanaman-Media-Tanam-dan-Pupuk/  (80

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES