Gempa Blitar Bermagnitudo 6,2 Robohkan Rumah di Banyuwangi

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Gempa Blitar bermagnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada Jumat (21/5/2021) malam sekitar pukul 19:09 WIB. Gempa ini mengakibatkan sebuah rumah di Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi ambruk di bagian dapur.
Gempa yang berpusat di kedalaman 110 kilometer dengan titik koordinat 8,63 LS-112,34 BT tepat di titik 57 kilometer arah tenggara Kabupaten Blitar tersebut mengguncang Banyuwangi hampir 10 detik. Meskipun cukup keras, namun gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Advertisement
Rumah yang ambruk tersebut milik Baruq Ahmad, warga Dusun Krajan, Desa Kalibaru Kulon, Kecamatan Kalibaru. Karena panik, pemilik rumah meminta bantuan aparat TNI setempat guna evakuasi.
"Saat peristiwa terjadi (ambruk) beberapa anggota langsung meluncur ke lokasi dan membantu evakuasi darurat," kata Danramil Kalibaru, Kapten Kav Mathori pada Sabtu (22/5/2021).
Sejak pagi ini, sejumlah personel TNI nampak membantu pemilik rumah membersihkan sisa-sisa puing dapur yang roboh. Bersama warga setempat, sekaligus membantu membangun kembali dapur warga Kalibaru tersebut.
Sejauh ini masih dilaporkan satu rumah saja yang mengalami kerusakan dampak gempa Blitar tersebut. "Masih satu yang dilaporkan. Semoga tidak ada lagi," katanya.
Beruntung ambruknya dapur milik warga Kalibaru ini tidak sampai menelan korban. Namun demikian, pemilik rumah ditaksir mengalami kerugian belasan juta rupiah.
Dalam kesempatan ini, Danramil Kalibaru juga mengingatkan warga agar tidak panik yang berlebihan. Tetap waspada gempa susulan dan selalu cepat tanggap saat terjadi gempa.
"Apabila ada gempa terapkan prinsip drop, cover, dan hold on. Tetaplah di dalam ruangan sampai guncangan berhenti, hindari penggunaan lift saat gempa terjadi, carilah area terbuka yang jauh dari pohon, gedung, atau tiang listrik," kata Kapten Kav Mathori.
"Setelah gempa usai, hitunglah sampai 60 detik untuk mengantisipasi adanya gempa susulan. Hentikan kendaraan jika kamu sedang mengemudi, Jika ada ancaman tsunami, segera evakuasi dan menuju tempat yang lebih tinggi," tambahnya.
Untuk diketahui, gempa tersebut juga dirasakan warga pesisir selatan Banyuwangi. Warga yang panik keluar rumah saat gempa terjadi. Bahkan, beberapa warga memilih untuk bertahan di luar rumah karena khawatir terjadi gempa susulan.
Gempa Blitar berkekuatan 6,2 magnitudo tersebut mengguncang Kabupaten Banyuwangi hampir 10 detik. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |