Indonesia Positif

Kisah Pak Sam, dari Pekerja Pabrik Sukses di Kapal Pesiar dan Miliki Beberapa Usaha

Selasa, 25 Mei 2021 - 15:19 | 206.96k
Pak Sam, berawal dari bekerja di pabrik, bertekad untuk mengubah nasib dengan bekerja di kapal pesiar hingga miliki beberapa usaha. (Foto : Dok. Pak Sam for TIMES Indonesia)
Pak Sam, berawal dari bekerja di pabrik, bertekad untuk mengubah nasib dengan bekerja di kapal pesiar hingga miliki beberapa usaha. (Foto : Dok. Pak Sam for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MADIUN – Bekerja di kapal pesiar begitu menjanjikan. Dengan gaji yang terbilang banyak dibandingkan dengan bekerja di dalam negeri, banyak orang yang memilih untuk bekerja di kapal pesiar dengan tekad mengubah hidupnya. Begitu pula dengan Samsudin atau yang akrab dipanggil Pak Sam. Berawal dari keinginannya untuk berubah, warga Saradan, Kabupaten Madiun ini bertekad mengadu nasib dengan bekerja di kapal pesiar.

Ayah dua anak ini bercerita, dirinya dulu hanya pekerja pabrik. Namun merasa gajinya di pabrik tidak banyak membawa perubahan, dia  memutuskan keluar dan sekolah perhotelan di Madiun. Ditambah salah satu kerabatnya menyarankan jika ingin bekerja di kapal setidaknya harus D-1 (Diploma I) perhotelan dan bisa berbahasa Inggris. Merasa bahasa Inggrisnya cukup lumayan dan berbekal sekolah perhotelan selama satu tahun, Pak Sam mantap memulai langkahnya bekerja di kapal pesiar.

Advertisement

Pak Sam 2

“Waktu itu saya OJT (On Job Training) di salah satu hotel di Surabaya. Karena syarat bekerja di kapal harus memiliki pengalaman perhotelan setidaknya 6 bulan. Tapi waktu itu saya belum tahu informasi soal kerja di kapal. Jadi setelah OJT saya memutuskan untuk bekerja di hotel tersebut, di bagian Pool Attendance dan Gym Reception. Saat itu belum ada smartphone, jadi mencari informasi lewat koran. Waktu itu saya tidak sengaja lihat ada lowongan untuk bekerja di kapal. Saya iseng kirim lamaran lewat pos, ternyata dapat panggilan walking interview di Jogja. Setelah interview saya diterima dan diminta ke Jakarta untuk report dan training selama 2,5 bulan di Cikarang. Setelah lulus, semua persyaratan sudah sesuai, saya berangkat untuk bekerja di kapal. Waktu itu pertama kali berangkat tahun 2009,” kenang Pak Sam kepada TIMES Indonesia, Selasa (25/5/2021).

Awal bekerja di kapal pesiar dirasa sangat berat. Karena harus melakukan penyesuaian dan gaji yang belum seberapa. Gaji pertama yang diterima hanya sekitar 650 USD. Meskipun berat, Pak Sam bertekad untuk survive dan bisa bertahan selama tiga tahun di kapal pertamanya, Holland America Line. Dengan pengalaman tersebut, Pak Sam akhirnya mencoba peruntungan untuk pindah kapal. Kemudian dirinya berpindah ke river cruise dengan pekerjaan yang  lebih ringan namun gaji lebih banyak. Selain itu jenjang karir yang ditawarkan juga lebih menjanjikan. Saat ini Pak Sam menjabat sebagai Chief Housekeeper di river cruise nya.

Pak Sam 3

“Umpamanya sudah pernah mersakan air laut, seperti kecanduan. Kita move on dari laut itu berat. Meskipun bekerja di kapal itu susah dan berat, tapi hasil yang kita peroleh juga terbayar. Untuk bisa bertahan di kapal ya itu tadi survive karena kerja keras kita terbayar dengan gaji yang banyak,” jelasnya.

Pria kelahiran 8 Maret 1985 ini tidak hanya mengandalkan pekerjaannya di kapal. Dia pernah memulai usaha sebagai bekal masa tuanya. Di antaranya lembaga pendidikan dan  Plavon PVC Madiun. Meski tidak berjalan mulus dengan lembaga pendidikannya dan Plavon PVC Madiun merupakan usaha bersama keluarga, Pak Sam tidak pantang menyerah. Sembari menunggu panggilan bekerja di kapal yang sempat tertunda karena pandemi, dirinya ingin memiliki usaha kuliner. Namun untuk saat ini belum direalisasikan karena masih menyesuaikan konsep yang sesuai dengan keinginannya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Bambang H Irwanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES