Indonesia Positif

Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa RSI Unisma Jelaskan Pencegahan Burn-Out

Senin, 31 Mei 2021 - 10:14 | 150.15k
dr. Nindita Pinastikasari, SpKJ., S.H., M.H; Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa RSI Unisma Malang.
dr. Nindita Pinastikasari, SpKJ., S.H., M.H; Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa RSI Unisma Malang.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – dr. Nindita Pinastikasari, SpKJ., S.H., M.H adalah Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa RSI Unisma Malang memaparkan tentang istilah burn out juga pencegahannya.

Menurut Wiguna dkk (2015), Aktivitas sehari-hari seringkali menimbulkan “burn-out” sehingga aktivitas seseorang menjadi tidak optimal. Burn out adalah suatu kondisi kelelahan atau kejenuhan berat yang dialami seseorang akibat bekerja secara berlebihan.

Advertisement

dr. Nindita menjelaskan Burn out bisa dicegah dengan cara yang bertanggung jawab dengan cara memperhatikan kebutuhan diri tanpa harus menunggu diri sendiri menjadi mengalami kelelahan berat.

dr-nindita.jpg

Terdapat beberapa hal penting yang berkaitan dengan perawatan diri sendiri untuk mencegah terjadinya burn-out menurut Brymer dkk (2012) antara lain:

1. Memperhatikan kesehatan dan kecukupan nutrisi diri sendiri.

2. Membuat batasa, mendelegasikan tugas dan belajar untuk berkata “tidak”.

3. Memiliki waktu istirahat yang cukup.

4. Menemukan kesenangan.

5. Meningkatkan spiritualitas dan kemampuan untuk memaknai hidup.

6. Membuat jurnal/buku harian.

7. Menghindari konsumsi kafein, rokok, alkohol dan zat psikoaktif lainnya.

8. Mengenali waktu untuk berhenti saat lapar, marah, kesepian dan lain-lain.

Berdasarkan Wiguna dkk (2015), terdapat alasan penting mengapa perlu memperhatikan kebutuhan diri sendiri dan untuk sementara waktu membatasi membantu orang lain pada saat diri sendiri mengalami burn out adalah jika kita membantu orang lain tanpa memperhatikan diri kita sendiri maka kita tidak bisa menjadi penolong yang efektif dan berpotensi lebih mudah mengalami masalah.

Hal ini sama halnya dengan instruksi yang diberikan oleh maskapai penerbangan, apabila terjadi kondisi yang tidak diinginkan dan para penumpang diminta menggunakan masker oksigen maka penolong harus memakai terlebih dahulu masker oksigennya, sebelum menolong orang lain.

"Semoga dengan meningkatnya pemahaman terhadap kebutuhan diri sendiri maka kita semua bisa menjadi seseorang yang sehat secara fisik dan mental sehingga kita bisa menjadi seseorang yang berguna bagi diri sendiri, orang lain dan lingkungan sekitar kita. “Salam Sehat Indonesia”," kata dr Nindita. 

RSI Unisma Malang WA/SMS Operator 081 1314 8899. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES