Home Care Service, Cara Lamongan Tingkatkan Layanan Kesehatan

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Pemkab Lamongan melalui Dinas Kesehatan beserta stakeholder terkait penanangan Program Home Care Service.
Bupati Yuhronur Efendi mengatakan, melalui program ini akan didata dan diinventarisir keluarga rawan atau keluarga yang rentan, mempunyai resiko tinggi terhadap timbulnya masalah kesehatan sampai kecacatan akibat penyakit.
Advertisement
“Jadi program Home Care Service ini merupakan pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu, keluarga di tempat tinggal mereka untuk meningkatkan pemulihan kesehatan dan meminimalkan kecacatan akibat penyakit,” ujar Yuhronur Efendi saat mencanangkan program tersebut di Desa Jatidrojog Kecamatan Kedungpring, Kamis (03/06/2021).
Program ini tetap dikembangkan dan disempurnakan lagi, kata Pak Yes sapaan Yuhronur Efendi, sebagai sarana dan prasarana serta tenaga kesehatan yang kompeten juga harus disiapkan. Oleh karena itu, menurutnya, Pemkab Lamongan menggandeng Fakultas Vokasi Unair Prodi Keperawatan sebagai tenaga kesehatan yang nantinya mendukung program Home Care Service ini.
“Kita membutuhkan tenaga kesehatan yang kompeten, bukan hanya membantu orang sakit menjadi sembuh tapi membuat orang yang sehat tidak menjadi sakit. Jadi saat ini kita bekerjasama dengan Unair melalui Fakultas Vokasi Prodi Keperawatan yang kampusnya juga ada di Lamongan sebagai tenaga kesehatan pada Home Care Service ini,” akunya.
Kepala Dinas Kesehatan dr Taufik Hidayat mengungkapkan, hasil survei jumlah keluarga rawan yang ada di Kabupaten Lamongan sejumlah 191.899 Kepala Keluarga (KK) dan sebagian besar sudah dilakukan intervensi di bidang kesehatan. Menurutnya, untuk keluarga dengan permasalahan sosial ekonomi akan diintervensi secara paripurna bersama instansi terkait sesuai kebutuhan keluarga melalui Home Care Service ini.
“Dari jumlah keluarga rawan tersebut, terdapat keluarga rawan dengan permasalahan sosial ekonomi sebesar 469 KK dengan rata-rata setiap puskesmas terdapat jumlah keluarga 15 KK,” kata dr Taufik Hidayat.
Indeks kesehatan di Kabupaten Lamongan, jelas dr Taufik Hidayat, mengalami naik setiap tahunnya dari 0,801 di tahun 2018, 0,804 di tahun 2019 dan 0,806 di tahun 2020. Hal ini, menurutnya, didukung oleh peningkatan layanan dan fasilitas kesehatan yang ada.
“Fasilitas tersebut salah satunya adalah pengadaan mobil sehat sebanyak 432 unit sampai dengan saat ini. Rencananya akan ditambah lagi sesuai dengan jumlah desa yakni 462 dan 12 kelurahan,” ujar dr. Taufik Hidayat yang menggandeng Fakultas Vokasi Unair Prodi Keperawatan untuk mendukung Program Home Care Service sebagai upaya meningkatkan layanan kesehatan di Kabupaten Lamongan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |