Bupati Bandung Instruksikan Perbaikan 8 Rumah yang Rusak Akibat Tanggul Jebol

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Bupati Bandung Dadang Supriatna menginstruksikan agar delapan rumah warga yang rusak akibat tanggul jebol di Kampung Legok Kondang, Desa Alam Endah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung untuk segera diperbaiki.
Curah hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan tanggul jebol di Sungai Cibiru, Kamis (17/6) lalu. Jebolnya tanggul akibat tidak mampu menahan debit air. Akhirnya luapan air disertai material batu dan lumpur pun membanjiri pemukiman warga di kawasan Kampung Legok Kondang tersebut.
Advertisement
Usai kejadian, warga setempat langsung bergotongroyong membersihkan sisa-sisa batu dan lumpur yang mengotori jalan dan rumah warga. Sedangkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), juga segera berkoordinasi dengan aparat kewilayahan setempat dan mendistribusikan bantuan kedaruratan. Antara lain berupa 200 lembar karung, 5 buah cangkul, 5 buah sekop dan 6 paket alat kebersihan.
“BPBD langsung merespon kejadian ini, berkoordinasi dengan Pak Camat, Polsek Ciwidey, perangkat desa, serta RT dan RW setempat. Saya pagi ini juga langsung meninjau ke lapangan,” ucap Bupati Bandung Dadang Supriatna di lokasi kejadian, Jumat (18/6/21).
Kejadian banjir setinggi 70 hingga 80 cm Kamis (17/6/21) siang itu, merendam 22 unit rumah dan 8 unit di antaranya rusak. Bupati Bandung memandang perlu dilakukan langkah-langkah penanganan. Antara lain pelurusan sungai dan perbaikan rumah yang rusak
“Kalau sungai yang lama ini tidak akan kuat menampung bebannya, memerlukan waktu yang lama sekitar dua minggu. Untuk penanganannya, sungai harus segera diluruskan. Saya sudah minta Pak Kades, Pak RW, Pak Camat, Pak Kalak (Kepala Pelaksana) BPBD dan DPUTR (Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang) untuk bisa mempersiapkan anggarannya, sehingga bisa terealisasi secepatnya. Selain itu, ada 8 rumah yang rusak parah ini, mudah-mudahan bisa segera diperbaiki,” urai bupati.
Atas peristiwa tersebut, Dadang Supriatna mengimbau kepada masyarakat setempat, untuk mewaspadai daerah sepanjang tepi sungai.
“Saya mengimbau kepada para petani, untuk memperhatikan daerah pinggiran sepanjang sungai. Itu harus ditanami tanaman keras, karena kalau ada tanaman keras tentu bisa menahan terjadinya longsor atau tanggul jebol. Ini mohon juga ada pengawasan dari aparat kewilayahan. Kalau ada kekurangan bibit pohon, nanti bisa koordinasi dengan Dinas Pertanian,” imbuh Kang DS, sapaan bupati.
Selain penanganan pasca bencana, jajarannya juga sudah membentuk relawan Bedas 96 sebagai upaya antisipasi. Komunitas ini dibentuk, agar setiap desa memiliki SDM yang dapat melakukan mitigasi dan mengetahui tingkat kerawanan bencana di wilayahnya masing-masing.
“Jangan sampai tiap setelah kejadian, kita action. Yang lebih penting bahwa langkah-langkah preventif harus dilakukan sebelum kejadian,” tandas Bupati Bandung. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |