Dabo Thai Tea, Bisnis Minuman Kekinian dengan Sistem Kemitraan Modal Kecil Untung Lumayan

TIMESINDONESIA, MADIUN – Bagi orang Madiun dan sekitarnya, pasti sudah tidak asing dengan merk minuman kekinian, Dabo. Dengan rasa manis yang tidak eneg serta tak membuat tenggorokan serak, minuman ini pemasarannya berhasil masuk ke berbagai wilayah, termasuk luar pulau.
Dabo awalnya didirkan tiga orang sahabat, Roy Cahyadi (alm), Bastian Tito Wibisono dan Jeffry Kurniawan. Mereka melihat besarnya peluang berbisnis food & beverage (F&B), terutama minuman kekinian thai tea.
Advertisement
Dabo mulai berdiri pada 24 Februari 2020 di Kota Madiun, bertepatan dengan awal pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Yang ditawarkan, bisnis kemitraan opportunity, dengan harga terjangkau yang mampu membuat banyak kalangan bisa belajar berwirausaha dengan modal kecil tetapi memiliki untung lumayan.
“Saat ini sudah ada 94 outlet yang opening, sedangkan yang antre juga sudah banyak dan masih dipersiapkan untuk openingnya. Kami sendiri tidak menyangka jika antusiasme masyarakat sangat tinggi. Terutama di masa pandemi seperti ini, ternyata banyak yang tertarik,” papar Jeffry, salah seorang owner Dabo kepada TIMES Indonesia, Jumat (9/7/2021).
Jeffry menambahkan, penggunaan nama Dabo sendiri tidak bermakna cukup berarti, hanya agar gampang diingat. Namun penggunaan logo yakni kera, dipilih karena simbol binatang yang lincah dan banyak akal. Sehingga diharapkan Dabo juga mampu berkembang semakin pesat dan memberikan banyak inovasi-inovasi lainnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Bambang H Irwanto |
Publisher | : Rochmat Shobirin |