Kembalikan Icon Kabupaten Majalengka, Wangsa Syahitu dan RSSI Budidaya Benih Gurame

TIMESINDONESIA, MAJALENGKA – Guna mengembalikan kejayaan Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, sebagai sentra produksi ikan gurame. Padepokan Wangsa Syahitu yang berkolaboraksi dengan Yayasan Rumah Singgah Satwa Indonesia (RSSI).
Kini memiliki strategi untuk meningkatkan gairah para petani dalam budidaya ikan gurame. Sehingga kejayaan gurame sebagai aikon Kabupaten Majalengka, kedepannya dapat segera terwujud.
Advertisement
Sebab peran dan niat, baik petani maupun pemerintah daerah sangat di butuhkan. Pasalnya, saat ini perkembangan ikan gurame semakin memprihatinkan. Hal tersebut, karena tidak dijadikan sebagai komoditi usaha.
Meski ada yang memelihara, itu juga hanya sekedar memelihara tanpa perlakuan khusus (pais pohon). Padahal, di wilayah Kabupaten Majalengka banyak penduduknya yang memiliki kolam, di samping ketersediaan air yang cukup baik. Namun, tidak dikelola secara maksimal.
"Disini kami Padepokan Wangsa Syahitu terpanggil untuk mengembangkan budidaya gurame dengan tujuan agar ikan gurami bisa tampil kembali menjadi aicon Kabupaten Majalengka," ungkap Pembina Padepokan, Wangsa Syahitu, Kakang, didampingi Ketua RSSI, Wawan Suhermawan, Selasa (27/7/2021).
Menurut Kakang, bahwa strategi untuk mengembalikan kembali gurame sebagai aicon di kota berjuluk Angin tersebut, yaitu melakukan budidaya benih ikan gurame dengan menggandeng pemberdayaan masyarakat.
Namun, salah satu langkah terpenting saat ini, pihaknya juga ingin merubah pola pikir masyarakat yang memiliki kolam. Yang tadinya hanya sebagai pais poho menjadi kolam produktif yang bisa meningkatkan perekonomian keluarga.
"Disini kami pun sudah mulai mencetak benih - benih ikan gurame yang tujuannya untuk memudahkan masyarakat mendapatkan benih ikan gurame dan kami pun akan mengadakan pelatihan dan pembinaan secara berkala," bebernya.
Hal tersebut, kata dia, juga sekaligus untuk menyongsong Kabupaten Majalengka akan menjadi pintu gerbang Internasional, untuk menuju ke Indonesia pada umumnya dan Jawa Barat pada khususnya. Dan Majalengka akan menjadi daerah transit.
"Namun besar harapan kami, bahwa Kabupaten Majalengka pun tidak hanya menjadi daerah transit, namun bisa menjadi daerah tujuan," kata Kakang kepada TIMES Indonesia.
Sehingga, potensi yang sangat dapat dikembangkan adalah sektor pariwisata. Hal itu, dikarenakan begitu banyak keindahan alam yang dapat dikembangkan di wilayah Majalengka dan itu bisa menjadi daya tarik para wisatawan baik mancanegara ataupun domestik.
Di samping itu, lanjut dia, pariwisata sangat erat hubungannya dengan kuliner. Ada beberapa aicon Majalengka yang sudah dikenal diantaranya adalah mangga gedong gincu, kecap dan ikan gurame.
"Adapun gedong gincu dan kecap biasanya dikembangkan oleh masyarakat menengah ke atas. Sedangkan, ikan gurame bisa dikembangkan di semua kalangan termasuk kalangan bawah sekalipun," jelasnya.
Oleh karena itu, saat ini pihaknya tengah fokus budidaya benih ikan gurame sebanyak - banyaknya dan akan menyebarkannya seluas - luasnya ke berbagai wilayah di Kabupaten Majalengka.
"Dengan strategi seperti ini, budidaya ikan gurame bisa menjadi usaha alternatif masyarakat untuk peningkatan ekonomi keluarga, sehingga kami optimis bahwa gurami akan menjadi aicon Kabupaten Majalengka," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) Kabupaten Majalengka, Redi Sugara, saat mengunjungi ke lokasi budidaya benih ikan gurame di Blok Sabtu, Dukuh Beledug Girang, Desa Kulur, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka, menyambut baik.
Menurut Redi, Kadin akan terus mendorong usaha budidaya benih ikan gurame yang dilakukan oleh kelompok/padepokan Majlis Wangsa Syahitu yang berkolaboraksi dengan RSSI tersebut.
Menurut dia, bahwa budidaya benih ikan gurame yang dikelola kelompok atau padepokan Majlis Wangsa Syahitu dan RSSI itu, menyakini ke depannya bakal memiliki siklus produksi berkesinambungan sebagai pendapatan masyarakat.
"Kelompok budidaya benih ikan gurame ini akan kita dorong semaksimal mungkin sebagai bibit benih ikan gurame unggul dan produksi baik," ujarnya.
Karena tak hanya dapat meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat Kabupaten Majalengka saja, melainkan mereka juga secara tidak langsung akan mengembalikan gurami sebagai aicon Kabupaten Majalengka.
"Perlu ditindaklanjuti secara baik, ini inovasi masyarakat yang perlu didukung penuh. Oleh karena itu, kita akan mendorongnya baik disisi permodalan maupun pemasarannya secara luas, agar bisa merambah ke tingkat nasional hingga manca negara," tegasnya.
Sementara itu, sekadar informasi, bahwa Padepokan Wangsa Syahitu yang berkolaboraksi dengan Yayasan Rumah Singgah Satwa Indonesia (RSSI), hanya satu satunya kelompok masyarakat yang berhasil membudidayakan benih ikan gurame di Kabupaten Majalengka. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sholihin Nur |