Indonesia Positif

Fraksi PKB Jatim Siap Jadi Orang Tua Asuh Anak Yatim Akibat Covid-19

Kamis, 19 Agustus 2021 - 15:32 | 41.44k
Sekretaris DPW PKB Jatim Anik Maslachah secara simbolis memberikan bantuan senilai Rp 50 juta bagi anak yatim Covid kepada Ketua NU Care LazisNu Jatim, Afif Amrulloh, Kamis (19/8/2021). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Sekretaris DPW PKB Jatim Anik Maslachah secara simbolis memberikan bantuan senilai Rp 50 juta bagi anak yatim Covid kepada Ketua NU Care LazisNu Jatim, Afif Amrulloh, Kamis (19/8/2021). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Jawa Timur (PKB Jatim) kembali menunjukkan kepedulian terhadap penanganan dampak pandemi Covid-19. 

Anggota fraksi mengumpulkan donasi senilai Rp 50 juta untuk anak yatim akibat Covid-19 yang disalurkan melalui NU Care LazisNU Jatim di Kantor DPW PKB Jatim, Kamis (19/8/2021). Donasi berasal dari iuran anggota fraksi.

Advertisement

Sekretaris DPW PKB Jatim Anik Maslachah menjelaskan, bantuan tersebut merupakan instruksi dari DPP PKB kepada seluruh kader yang ada di eksekutif maupun legislatif seluruh Indonesia. 

Fraksi PKB Jatim 2Wakil Ketua DPRD Jatim Anik Maslachah berharap Pemprov Jatim dapat memberikan stimulus kepada anak yatim dengan pola sharing melalui kabupaten maupun kota, Kamis (19/8/2021). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

"Bahwa semua kader PKB harus mengawal harus memberikan pendampingan dan hadir dalam penyelesaian pandemi Covid-19," terang Anik. 

Kehadiran kader itu, imbuhnya, bisa dalam bentuk edukasi protokol kesehatan maupun bantalan ekonomi. Mulai awal Covid-19, kata Anik, PKB Jatim telah melakukan pemberian sosial safety net dalam bentuk sembako. Untuk Jatim sendiri terdapat 50.000 paket sembako disalurkan. 

PKB Jatim juga melakukan vaksinasi di beberapa kabupaten maupun kota bagi masyarakat. Belum lagi Posko PKB AMI (Aksi Melayani Isoman) yang beberapa waktu lalu memberikan bantalan sosial hingga oksigen.  "Karena memang overload untuk positive rate di Jatim," tandasnya. 

Anik menambahkan, PKB Jatim hari ini kembali hadir mengingat banyaknya jumlah anak bangsa yang menjadi yatim karena orang tuanya meninggal akibat Covid-19.  "PKB se-Indonesia termasuk Jatim melakukan peduli anak yatim akibat Covid," kata Wakil Ketua DPRD Jatim tersebut.

Agenda itu dilakukan rutin sejalan dengan agenda PWNU Jatim. Maka, PKB Jatim bersinergi. "Bantuan Covid anak yatim ini kita tasyarufkan melalui PWNU Jatim. Hari ini pas 10 Muharram, hari anak yatim sebagai startnya kita berikan bantuan Rp 50 juta," ucapnya.

Anik Maslachah menjelaskan, pada prinsipnya anggota Fraksi PKB Jatim menjadi orang tua asuh melalui LazisNU Jatim.  Kemudian, PKB Jatim juga mendorong agar Gubernur Jatim dan kepala daerah di 38 kabupaten/kota untuk memberikan hak sesuai Pasal 34 UUD 1945.

"Bahwa anak yatim itu kalau implisitnya kategori di situ, anak terlantar. Bahwa anak terlantar dipelihara oleh negara," tegasnya. 

Anik telah memberikan instruksi kepada kepala daerah PKB agar mengeluarkan kebijakan minimal pendidikan dasar gratis bagi anak yatim.  Hal tersebut langsung ditindak lanjuti oleh Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Lumajang, Pamekasan dan Bojonegoro. Bahkan Kabupaten Sidoarjo memberikan pendidikan gratis hingga perguruan tinggi. 

Oleh sebab itu, Anik berharap Pemprov Jatim dapat memberikan stimulus dengan pola sharing. Kabupaten/kota bisa mengakses anggaran provinsi manakala kabupaten mempunyai program yang sama. 

"Jadi walaupun sedikit tetapi kalau sharing kan akhirnya terkumpul menjadi banyak. Sekali lagi ini adalah kewajiban Pasal 34 UUD 1945," tandasnya. 

Anik Maslachah mengatakan, konsep ini memang belum disampaikan kepada Gubernur Jatim secara institusi maupun formalitas di forum.  "Tetapi dengan cara lisan, ngopi bareng kayak gitulah istilahnya, sudah," katanya. 

Dia menambahkan harapan, agar program ini nantinya mempunyai rumusan yang sama dari fraksi-fraksi yang lain sehingga benar-benar akan menjadi rangsangan atau stimulus. Apalagi konsep ini adalah salah satu upaya penanganan dampak Covid-19. 

"Karena ketika anak-anak yatim ini tidak terpelihara, tidak terlindungi, tidak terjamin pendidikannya, implikasinya era global kriminalitas akan semakin tinggi karena itu seiring dengan persoalan-persoalan sosial. Makanya kemudian hukumnya adalah wajib!," tegas Anik. 

Fraksi PKB Jatim 3Ketua Fraksi PKB Jatim Fauzan Fuadi menerangkan saat ini terdapat 6.900 jumlah anak yatim yang perlu mendapatkan perhatian dan kepedulian langsung dari berbagai pihak, Kamis (19/8/2021). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

"Apabila kalau lihat UUD Nomor 20 Pasal 5 tentang Sisdiknas, setiap anak itu berhak mendapatkan yang sama. Kan diskriminasi, ketika orang tuanya nggak ada kemampuan, maka wajib hukumnya pemerintah menjamin hak itu terlaksana dengan baik. Filosofinya di situ," jelasnya lagi. 

Sementara itu, Ketua Fraksi PKB Jatim Fauzan Fuadi menambahkan, berdasarkan data Dinsos Jatim terbaru menyebutkan kurang lebih korban yang meninggal akibat pandemi Covid-19 di Jatim mencapai 25.900 orang dengan 6.900 jumlah anak yatim maupun yatim piatu yang perlu mendapatkan perhatian dan kepedulian langsung. 

Oleh sebab itu, DPW PKB Jatim dan Fraksi PKB Jatim menginisiasi gerakan peduli yatim Covid. Kendati angka bantuan tersebut belum seluruhnya mampu mengatasi persoalan yang muncul, ia berharap bantuan ini menjadi stimulan dan kegiatan awal yang ditindak lanjuti oleh internal keluarga besar PKB di Jatim.

Termasuk bagi kepala-kepala daerah yang berasal dari PKB. Sementara bagi kepala daerah di luar PKB, akan didorong melalui kebijakan pemerintah daerah masing-masing. 

"Jadi harapannya dari luar kemudian dibawa ke dalam pemerintahan untuk supaya menjadi lebih besar jangkauan atau manfaat yang bisa dirasakan oleh 6.900 jumlah anak yatim yang ada. Total bantuan yang kita serahkan pada hari ini sebenarnya jauh dari kurang," kata Fauzan. 

Fauzan berharap agar PKB Jatim istiqomah setiap tahun. Terutama setiap hari lebaran anak yatim seperti sekarang ini. Sedangkan setiap bulan, anggota fraksi akan menyisihkan donasi sesuai kemampuan secara berkesinambungan. 

"Ini untuk mengcover kebutuhan jumlah anak yatim piatu yang cukup banyak akibat pandemi Covid-19," tutur Bendahara DPW PKB Jatim ini.

Pada kesempatan yang sama, Ketua NU Care LazisNu Jatim, Afif Amrulloh mengatakan, pihaknya melakukan pendataan anak yatim akibat Covid dengan dua cara. Melalui formulir online dan melalui jaringan NU di beberapa kabupaten maupun kecamatan.

Pendataan online tercatat 213 anak yatim sementara rekomendasi dari beberapa pengurus NU sebanyak 1.500 anak yatim. Para yatim ini nantinya akan mendapatkan perhatian dari PKB Jatim(*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES