Indonesia Positif

Apa Itu Hipertensi, Ini Penjelasan Dokter dari RSI Unisma

Senin, 13 September 2021 - 10:10 | 47.05k
dr. Atika Herawati, Dokter Umum RSI Unisma Malang.
dr. Atika Herawati, Dokter Umum RSI Unisma Malang.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Hipertensi atau yang biasa disebut tekanan darah tinggi merupakan peningkatan tekanan darah sistolik di atas batas normal yaitu lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg.

Tekanan darah dibagi menjadi tekanan sistolik dan tekanan diastolik. Tekanan sistolik adalah tekanan saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh, sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan saat jantung berelaksasi sebelum kembali memompa darah. Mengukur tekanan darah bisa juga dilakukan sendiri menggunakan perangkat otomatis, namun evaluasi oleh tenaga kesehatan atau dokter penting untuk penilaian risiko dan kondisi terkait

Advertisement

Tanpa Keluhan

Hipertensi disebut sebagai the silent killer karena dapat terjadi selama bertahun-tahun tanpa disadari oleh penderitanya. Bahkan, tanpa gejala sekalipun, kerusakan pembuluh darah dan jantung terus berlanjut dan baru diketahui setelah terjadi komplikasi.

Gejala hipertensi

Tekanan darah tinggi atau hipertensi sering kali tidak menimbulkan gejala. Namun, pada beberapa orang bisa didapatkan gejala yang bervariasi dan hampir sama dengan gejala penyakit lainnya. Gejala-gejala itu antara lain:

· sakit kepala/rasa berat di tengkuk,

· mumet

· jantung berdebar-debar,

· mudah Ielah,

· penglihatan kabur,

· telinga berdenging (tinnitus), dan

· mimisan.

Dampak

Kerusakan organ akibat komplikasi Hipertensi akan tergantung kepada besarnya peningkatan tekanan darah dan lamanya kondisi tekanan darah yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati. Organ-organ tubuh yang menjadi target antara lain otak, mata, jantung, ginjal, dan dapat juga berakibat kepada pembuluh darah arteri perifer.

1) Jantung
Kegagalan jantung merupakan kondisi jantung tidak lagi mampu memompa darah yang dibutuhkan tubuh. Keadaan ini dapat terjadi karena kerusakan otot jantung atau sistem listrik jantung. Serangan jantung, dapat terjadi ketika suplai darah ke jantung tersumbat dan sel otot jantung mati karena kekurangan oksigen.

2) Stroke
Tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah yang lemah menjadi pecah. Bila hal ini terjadi pada pembuluh darah otak, maka terjadi perdarahan otak yang dapat berakibat pada kematian atau kelumpuhan pada sebagian organ tubuh. Hipertensi juga bisa menyebabkan pecah atau menyumbat arteri yang memasok darah dan oksigen ke otak sehingga menyebabkan stroke.

3)KerusakanGinjal
Peningkatan tekanan darah ke dinding pembuluh darah akan mempengaruhi kapiler glomerolus pada ginjal mengeras sehingga fungsinya sebagai penyaring darah menjadi terganggu. Selain itu dapat berdampak kebocoran pada glomerolus yang menyebabkan urin bercampur protein (proteinuria).

4)KerusakanPenglihatan
Hipertensi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah mata, sehingga mengakibatkan penglihatan menjadi kabur atau hilangnya daya penglihatan.

Pengobatan Hipertensi

Pengobatan tekanan darah tinggi atau hipertensi yang utama adalah dengan modifikasi gaya hidup. Obat antihipertensi diberikan jika tidak ada perubahan setelah modifikasi gaya hidup.  obat hipertensi berfungsi menurunkan tekanan darah tinggi dengan cara kerja yang berbeda-beda. Indikasi pemberian obatnya pun berbeda-beda disesuaikan dengan usia, derajat hipertensi, dan penyakit lain yang mendasari

Langkah-langkah melakukan cek tekanan darah di rumah

Ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk mulai cek tekanan darah sendiri di rumah:

1. Pastikan tubuh sedang rileks

Sebelum cek tekanan darah, Anda harus memastikan bahwa tubuh Anda sedang benar-benar rileks. Hindari merokok dan minum minuman yang mengandung kafein atau alkohol karena dapat meningkatkan tekanan darah untuk sementara.

Akan lebih baik lagi jika Anda berolahraga 30 menit sebelum mengecek tekanan darah. Selain itu, buatlah diri Anda senyaman mungkin, seperti tidak memasang suhu yang terlalu rendah saat di ruangan ber-AC.

Duduklah dengan posisi lengan sedemikian rupa di atas meja sehingga siku berada sejajar dengan jantung Anda. Posisikan lengan sedekat mungkin dengan jantung, dan punggung Anda ditopang dengan baik oleh senderan kursi dan kedua kaki memijak lantai.

Buang air kecil dulu sebelum cek tensi. Pastikan kandung kemih Anda benar-benar kosong, karena kencing yang tidak tuntas bisa memberikan hasil pemeriksaan tekanan darah yang keliru.

2. Kenakan alat pengukur tekanan darah dengan tepat

Pasang manset alat pengukur tekanan darah di lengan Anda. Pastikan ukuran manset pas dengan lingkar lengan atas Anda untuk bisa memberikan hasil bacaan yang akurat.

Hindari mengenakan pakaian yang terlalu tebal. Hasil tes tekanan darah akan lebih akurat jika manset terpasang langsung di atas kulit Anda.

3. Mulai ukur tekanan darah Anda

Cek tekanan darah Anda sesuai dengan instruksi alat. Biarkan manset yang sudah kempes tetap terlilit dulu di lengan, tunggu sebentar, lalu ambil bacaan kedua.

Jika hasil bacaan keduanya dekat, ambil rata-ratanya. Jika tidak, ulangi lagi dan ambil rata-rata dari hasil tiga bacaan. Setiap kali habis cek, tulis angka atasnya (tekanan sistolik) dan angka bawahnya (tekanan diastolik).

Jangan panik jika membaca hasil tekanan darah Anda tinggi. Coba tenangkan diri sejenak, lalu ulangi lagi pengukuran tekanan darah.

Tekanan darah yang normal  berada di angka 120/80 mmHg. Jika hasil bacaan masih tinggi, lakukan lagi pengecekan setelah 5 menit agar mendapatkan hasil yang lebih akurat.

Apabila tekanan sistolik mencapai lebih dari 180 mmHg, atau tekanan diastolik melebihi 120 mmHg, Anda harus segera mencari pertolongan medis karena kondisi tersebut merupakan tanda dari krisis hipertensi.

Tips saat cek tekanan darah di rumah

Jadikan cek tensi di rumah sebagai kebiasaan Anda sehari-hari. Ini memungkinkan Anda untuk mengetahui seperti apa pola perubahan tekanan darah Anda dan apa yang mungkin memicunya, sehingga sangat membantu bagi Anda dan dokter pada kemudian hari. Selain itu, pastikan Anda mengukur tekanan darah pada waktu yang sama setiap hari. Anda juga dapat membuat jurnal atau catatan mengenai hasil pengukuran, serta waktu Anda mengeceknya.

Rutin mengukur tekanan darah di rumah tidak lantas akan membebaskan Anda dari hipertensi. Namun, akan sangat membantu Anda agar bisa lebih memegang kendali atas kesehatan diri sendiri dan mematuhi terapi perawatan hipertensi. Anda akan tahu kapan dan bagaimana melakukan penyesuaian gaya hidup untuk menjaga tekanan darah tetap stabil, serta menentukan apakah obat hipertensi Anda benar efektif atau tidak untuk mengelola gejalanya.


Pencegahan

Pencegahan dengan CERDIK; rekomendasi dari Kementerian Kesehatan RI; sbb :

     C : Cek kondisi kesehatan secara berkala
     E : Enyahkan asap rokok
     R : Rajin aktifitas fisik
     D : Diet sehat dengan kalori seimbang
     I : Istirahat yang cukup
     K : Kendalikan stress

Olah raga yang dianjurkan bagi penderita hipertensi, dapat berupa jalan, lari, jogging, bersepeda selama 20-25 menit dengan frekuensi 3-5 x per minggu. Penting juga untuk cukup istirahat (6-8 jam) dan mengendalikan stress. Ada pun makanan yang harus dihindari atau dibatasi oleh penderita hipertensi adalah:

1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak kelapa, gajih).

2. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biscuit, crackers, keripik dan makanan kering yang asin).

3. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta buah-buahan dalam kaleng, soft drink).

4. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin, pindang, udang kering, telur asin, selai kacang).

5. Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber protein hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), kuning telur, kulit ayam).

6. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung garam natrium.

7. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape. 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES