Indonesia Positif

Hadapi Bencana Covid dan Banjir, FISIP UB dan IABI Jatim Bekerjasama Berikan Pendampingan di Kelurahan Temas

Rabu, 29 September 2021 - 21:18 | 52.39k
Tim Universitas Brawijaya bersama Ikatan Ahli Bencana Indonesia (IABI) Jawa Timur memberikan pendampingan kepada masyarakat Kelurahan Temas. (Foto: Dok. UB for TIMES Indonesia)
Tim Universitas Brawijaya bersama Ikatan Ahli Bencana Indonesia (IABI) Jawa Timur memberikan pendampingan kepada masyarakat Kelurahan Temas. (Foto: Dok. UB for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – FISIP Universitas Brawijaya (UB) bekerjasama dengan Ikatan Ahli Bencana Indonesia Jawa Timur (IABI Jatim) melaksanakan program Pengabdian kepada masyarakat di Kelurahan Temas Kecamatan Batu.

Mereka mengusung Kampung Ekologi sebagai tajuk pendampingan terhadap masyarakat dalam implementasi kebijakan penguatan Desa Tangguh Bencana (Destana) untuk bencana Covid dan Banjir.

Advertisement

Kegiatan tersebut diselenggarakan tatap muka di Balai Tani Kelurahan Temas dengan dihadiri oleh sekitar 20 warga sekitar, karang taruna, dan mahasiswa pada Senin (27/9/2021)

Kegiatan tersebut diprakarsai oleh Dr.H. Moch. Fauzie Said, M.Si., Kepala IABI Jawa Timur sekaligus Dosen Ilmu Politik UB bersama Astrid Damayanti S.Sos., M.A., pengurus IABI Jawa Timur.

Kegiatan pendampingan kepada masyarakat fokus terhadap pentingnya vaksin di masa pandemi seperti saat ini. Vaksinasi yang dilakukan di Kelurahan Temas mulai dari lansia, dewasa dan remaja di atas 12 tahun.

IABI-Jatim-2.jpg

“Dulu pada saat awal mula diadakan vaksinasi, masyarakat desa banyak yang masih takut karena termakan isu hoax, kalau vaksin itu bisa membunuh semua orang,” ujar Taslan, Ketua RW 06 Kelurahan Temas.

Ia mengungkapkan bahwa setelah beberapa warga terkonfirmasi positif Covid dan empat orang meninggal pada beberapa bulan lalu, warga akhirnya berbondong-bondong melakukan vaksinasi. Meskipun hingga saat ini masih ada jatah vaksin yang belum diambil oleh beberapa warga desa dikarenakan masalah kesehatan.

“Seringkali beberapa masyarakat desa takut melapor saat melakukan isolasi mandiri (Isoman), jadi bantuan tidak bisa mengalir ke warga yang terpapar covid,” imbuhnya.

Menurut Taslan, penerapan prokes di desa Temas sudah dijalankan dengan ketat hingga membatasi kunjungan dari masyarakat luar untuk menekan angka terpapar Covid-19.

Dia menambahkan bahwa, kegiatan warga pun dihentikan beberapa waktu selama awal pandemi untuk menghindari kerumunan. Salah satunya jamaah ta'lim, hingga penyelenggaraan tasyakuran desa sebagai budaya desa dilakukan dengan terpisah-pisah sebagai upaya menghindari kerumunan.

Sementara itu Kepala IABI Jawa Timur, Fauzie Said saat memberi pemahaman terhadap warga tentang pentingnya vaksinasi dan selalu mematuhi protokol kesehatan mengatakan saat ini dimana saat warga akan pergi pasti akan dilakukan pengecekan vaksinasi Covid-19. Maka dari itu semua masyarakat ke depannya pasti membutuhkan sertifikat vaksin yang dikeluarkan oleh pemerintah sebagai syarat utama ketika bepergian.

IABI-Jatim-3.jpg

Selain itu perhatian terhadap bencana banjir di area pemukiman warga yang dekat dengan bantaran sungai atau Daerah Aliran Sungai (DAS) diberikan penyuluhan oleh pengurus IABI sekaligus Dosen Perpustakaan dan Ilmu Informasi UIN Malang, Astrid Damasyanti. Bahwasannya selain aware terhadap bencana Covid-19, pemukiman warga setempat juga perlu menjadi atensi masyarakat untuk selalu berhati-hati terhadap bencana banjir di area DAS.

Astrid mengatakan warga harus mengetahui titik mana saja yang memiliki potensi terjadi banjir dan perlunya mengetahui titik sungai yang memiliki arus deras. Hal tersebut agar warga yang bermukim di sekitar DAS bisa selalu waspada ketika memausiki musim penghujan seperti saat ini.

“Pengembangan desa ekologi harus tetap digencarkan untuk mebentuk daerah resapan air di wilayah Desa Temas, agar tidak terjadi longsor dari dataran tinggi seperti yang pernah terjadi di Kota Bogor sehingga yang paling riskan ialah penduduk yang dekan dengan DAS tersebut,” imbuhnya.

Dari data yang disampaikan oleh Taslan, Ketua RW 06, bahwasannya terdapat 14 rumah yang berada di daerah DAS membutuhkan atensi untuk diadakannya bantuan relokasi.

“Kami sudah mengajukan permohonan dana bantuan relokasi untuk DAS kepada BPBD Kota Batu agar daerah sekitar sungai paling tidak diberikan irigasi,” tambahnya.

Ia juga menyampaikan permohonan bantuan secara langsung kepada Ketua Umum IABI Jatim, Fauzie Said untuk membantu memonitor perihal permohonan berkas yang sudah diajukan ke pada pihak BPBD Provinsi agar relokasi untuk kampung DAS di desa Temas, yang merupakan salah satu Desa Tangguh Bencana dapat terealisasikan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES