Indonesia Positif

Kodim 0110 Abdya Aceh Komit Dukung Polri Berantas Narkoba

Jumat, 01 Oktober 2021 - 13:44 | 32.69k
W.s Dandim 0110/Abdya, Letkol Ing Achmad Hisom Baihaki (FOTO: Humas Kodim 0110/Abdya for TIMES Indonesia)
W.s Dandim 0110/Abdya, Letkol Ing Achmad Hisom Baihaki (FOTO: Humas Kodim 0110/Abdya for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, ACEHKodim 0110/Abdaya (Aceh Barat Daya) Aceh nyatakan siap mendukung Kepolisian dalam upaya memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba diwilayah hukum setempat.

Hal itu disampaikan W.s Dandim 0110/Abdya, Letkol Ing Achmad Hisom Baihaki dalam keterangannya kepada awak media, ia turut mengapresiasi keseriusan Kepolisian dalam pemberantasan barang terlarang itu.

Advertisement

"Kita mengapresiasi kinerja jajaran Polres Abdya. Ditengah multi tugasnya mereka mampu mempertahankan dan meningkatkan profesionalitas Polri," ungkap Dandim dalam rilisnya, Jumat (1/10/2021).

Terbukti, jelas Dandim, disamping fokus mendukung program pemerintah dalam menekan penyebaran covid-19, Kepolisian Resor (Polres) Abdya juga telah berhasil mengungkap sejumlah kasus kejahatan, salah satunya tindak pidana Narkoba.

Dandim mengatakan, Narkoba merupakan kejahatan luar biasa (extraordinary crime), karena saat ini tengah menjadi proxy war yang dapat melumpuhkan kekuatan bangsa.

"Daya rusak dari kejahatan Narkoba ini sangat besar, karena bisa menyasar semua kalangan mulai dari petani, pejabat publik hingga aparat negara," ujarnya.

Pamen letingan 2000 ini menyebutkan, dampak kerugian negara dari bahaya Narkoba jauh lebih besar dari korupsi dan terorisme. Estimasi kerugian negara dalam setiap tahun akibat tindak pidana korupsi mencapai Rp 56,7 triliun, sementara akibat kejahatan Narkoba itu bisa mencapai hingga Rp 84 triliun.

"Dan dari sisi korban jiwa, Indonesia juga telah dirugikan. Akibat Narkoba, 30-40 nyawa orang dalam setiap harinya melayang (meninggal)," katanya.

TNI Mendukung

Ancaman bahaya Narkoba ini secara nyata terus berkembang luas serta menyasar semua kalangan dan usia. Jaringan pengedar Narkoba dalam setiap waktu terus bertambah, mulai dari kota besar sampai dengan pedalaman desa.

Analisa meluasnya jaringan tersebut disebabkan pelaku Narkoba pertahun terus bertambah. Pemakai awal (baru) bergeser menjadi pemakai tetap, kemudian dalam waktu setahun levelnya juga akan meningkat menjadi pengedar.

Untuk itu, tutur Baihaki, dalam menangani bahaya Narkoba ini tidak bisa dibebankan kepada Kepolisian saja. Seluruh komponen mulai dari unsur masyarakat, pemerintah dan multi Lembaga Negara harus bersinergi saling mengisi dan bahu membahu memerangi peredaran Narkoba.

"Narkoba ini jelas harus kita perangi bersama. Bila ini dibiarkan, kita khawatir adek-adek, rekan-rekan dan keluarga kita akan hancur terjerumus," tegasnya.

Dandim mengatakan, pihaknya akan mendukung penuh Kepolisian dalam memberantas dan mencegah peredaran Narkoba. Ia memastikan sebelum ikut membersihkan ke luar, pihaknya terlebih dahulu telah melakukan pembersihan ke dalam dengan cara rutin menggelar sosialisasi hukum serta bahaya narkoba untuk seluruh prajurit dan Persit di lingkungannya.

"Kami juga rutin melaksanakan pengecekan urine secara mendadak. Kita sampaikan keras kepada mereka, bila ada yang terlibat Narkoba maka ganjarannya adalah pecat," pungkas W.s Dandim 0110/Abdya, Letkol Ing Achmad Hisom Baihaki terkait dukungannya dalam upaya pemberantasan narkoba. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES