Indonesia Positif

SRPB Jatim dan BPBD Jatim Edukasi Satuan Pendidikan Aman Bencana di SMA Wachid Hasyim Lamongan

Minggu, 03 Oktober 2021 - 10:34 | 80.51k
Suasana penyuluhan edukasi mengenai SPAB oleh BPBD Jatim dan SRPB (FOTO: Humas SRPB to TIMES Indonesia)
Suasana penyuluhan edukasi mengenai SPAB oleh BPBD Jatim dan SRPB (FOTO: Humas SRPB to TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Program pembentukan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang dilakukan oleh BPBD Jatim dan Sekber Relawan Penanggulangan Bencana Jawa Timur (SRPB Jatim) terus berjalan. Kali ini lokasi SPAB menyasar Desa Parengan, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan. Sekolah yang ditunjuk untuk menjadi sasaran SPAB adalah SMA Wachid Hasyim, Maduran.

Sekitar 100 warga sekolah telah mendapatkan sosialisasi dan edukasi SPAB ini. Komposisinya 75 orang dari unsur siswa dan 25 orang dari unsur stakeholder. Mereka  terdiri dari tenaga pendidik dan komite sekolah.

Advertisement

Pelaksanaan SPAB di Lamongan dibuka oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim Gatot Soebroto didampingi oleh Kasi Pencegahan Dadang Ikhwandi. Hadir pula dalam kesempatan tersebut perwakilan dari BPBD  Lamongan.

Aslichatul Insiyah selaku Koordinator SPAB menjelaskan mengenai kegiatan tersebut yang digelar di sekolah.

BPBD-Jatim-dan-SRPB-2.jpg

“Agenda SPAB ini dilaksanakan selama dua hari, yakni Jumat dan Sabtu, 1-2 Oktober 2021.  Sehari sebelumnya diadakan koordinasi dengan pihak sekolah untuk persiapan,” ungkap Aslichatul pada,Sabtu,(2/10).

Tim SPAB SRPB Jatim sebagai fasilitator dalam kegiatan kali ini. Mereka terdiri dari Aslichatul Insiyah (Azelin), Nurul Wachida (Chica), dan Abad Dholifan. Bertiga melaksanakan tugas mendampingi para guru dan siswa dengan materi-materi yang dibutuhkan.

Agenda hari pertama pembentukan SPAB adalah pembukaan. Kemudian, dilanjutkan dengan sambutan dari kepala sekolah, arahan dari BPBD Lamongan, dan perwakilan dari Dinas Pendidikan Lamongan.

“Kegiatan dilanjutkan dengan membagi kelas menjadi dua bagian. Satu kelas yang terdiri dari stakeholder dengan materi kajian risiko bencana, pembentukan Tim Siaga Bencana, membuat peta rambu jalur evakuasi, dan rencana aksi sekolah dengan protap tanggap darurat,” jelas Azelin, panggilan akrab  Aslichatul Insiyah.

Kelas lain adalah siswa yang belajar membuat pembebatan dan pembidaian, membuat tandu atau alat evakuasi, dan melatih diri tata cara penyelamatan diri saat gempa dan banjir.

Sedangkan hari berikutnya adalah simulasi evakuasi gempa dan pemadaman kebakaran. Kegiatan di SMA Wachid Hasyim, Maduran ini ditutup dengan resmi oleh perwakilan BPBD Lamongan Gunawan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES