Indonesia Positif

Mageri Segoro, Polres Kebumen Tanam 50 Ribu Pohon Mangrove

Selasa, 12 Oktober 2021 - 16:14 | 29.02k
Jajaran Polres Kebumen menggelar kegiatan penanaman mangrove di Pantai Logending Kecamatan Ayah. (FOTO: Humas Polres Kebumen for TIMES Indonesia)
Jajaran Polres Kebumen menggelar kegiatan penanaman mangrove di Pantai Logending Kecamatan Ayah. (FOTO: Humas Polres Kebumen for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, KEBUMEN – Sukseskan Program Mageri Segoro yang digagas Polda Jawa Tengah, jajaran Polres Kebumen menggelar kegiatan penanaman mangrove di Pantai Logending Kecamatan Ayah, Selasa (12/11/2021).

Sedikitnya 50 ribu bibit mangrove berhasil ditanam. Sementara total keseluruhan program ini adalah 1 juta pohon mangrove yang akan dilakukan bertahap hingga akhir Desember 2021 dibawah bawah komando Polda Jateng,

Advertisement

Hadir dalam penanaman pohon, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, Wakil Bupati Kebumen Ristawati, Dandim 0709 Kebumen Letkol Kav MS Prawira Negara, dan para relawan.

Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama mengatakan, Mageri Segoro artinya memberikan pagar lautan dengan tanaman mangrove dan ini  merupakan program Kapolda Jateng.

Mageri Segoro

"Penanaman pohon ini sangat bagus karena dapat mengurangi dampak bencana perubahan iklim. Bahaya perubahan iklim yang dimaksud yakni mengurangi abrasi, mengurangi emisi gas karbon, dan menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir laut," jelasnya.

Ditambahkan AKBP Piter, gerakan ini sejalan dengan program Bupati Kebumen "Nandur Wit Nggo Anak Putu" dapat menjadi 'triger' warga masyarakat untuk lebih mencintai alam.

Program ini sekaligus dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional (PEN) di tengah Pandemi Covid-19 melalui rehabilitasi hutan mangrove yang sudah dicanangkan Presisi RI Joko Widodo.

"Suksesnya kegiatan ini didukung penuh oleh Dinas Perkim LH Kabupaten Kebumen, Dinas Kelautan BPBD, Kodim 0709 Kebumen serta para relawan," pungkasnya.

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, penahan abrasi dengan menggunakan mangrove lebih murah dan lebih sehat sehat. "Bayangkan kalau harus menggunakan batu penghalang, tentunya harganya cukup mahal dan tidak ada produksi oksigen," jelasnya.

Menurut Arif, mangrove juga berpotensi mengundang wisatawan untuk berkunjung jika dikelola dengan baik. sehingga harus dilestarikan dan diperluas.

"Dengan demikian wisata hutan mangrove juga akan menarik pengunjung," imbuh Arif Sugiyanto, Bupati Kebumen. (*)

Pewarta :  Muchlas Hamidi

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES