Pesantren Teknologi Majapahit Cetak Santri Ahli Iptek

TIMESINDONESIA, MOJOKERTO – Pesantren merupakan representasi dari bentuk pendidikan Islam di Nusantara yang sarat akan nilai-nilai relijiusitas di dalamnya. Pendidikan pesantren di Indonesia semakin mengembangkan dirinya seiring dengan perkembangan dan tuntutan jaman. Penambahan dan penguatan materi-materi pendidikan pesantren kini menjadi fokus bagi keberlangsungan dunia pesantren di era kontemporer ini.

Secara tradisional, pendidikan pesantren dengan sistem berasrama yang terpadu memberikan kesempatan bagi para santri untuk dapat mengenyam pendidikan secara menyeluruh dalam segala aspek kehidupan mereka. Pondok pesantren, meskipun galibnya menitikberatkan pada pelajaran-pelajaran keislaman, namun juga memberikan berbagai pelajaran keilmuan lainnya sebagai bekal kehidupan santrinya di kemudian hari.

Advertisement

Pesantren Teknologi Majapahit (PTM) merupakan salah satu pesantren yang kini sedang dikembangkan di Bleberan, Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. Salah satu kabupaten di di Jawa Timur ini sangat erat kaitannya dengan peradaban tinggi di masa Kerajaan Majapahit. Peradaban tinggi di kawasan Kabupaten Mojokerto inilah yang yang menginspirasi pendirian sebuah pesantren yang mengusung nama besar Kerajaan Majapahit.

Pesantren Teknologi Majapahit (PTM), sesuai dengan namanya, merupakan pesantren yang membekali para santrinya dengan kemampuan pengembangan teknologi terkini. Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi semakin berkembang dan memainkan peran pentingnya dalam berbagai aspek kehidupan manusia saat ini. Kebutuhan akan santri yang handal dalam menguasai teknologi terkini menjadi kebutuhan umat yang tidak terbantahkan lagi.

Pembacaan doa sebelum proses pembangunan Pesantren Teknologi Majapahit (PTM) di Kabupaten Mojokerto, Senin (01/11/2021). (Foto: Pesantren Teknologi Majapahit for TIMES Indonesia)

Berbagai pemikiran kritis dari sejumlah pakar pendidikan selanjutnya disinergikan untuk membangun sebuah lembaga pendidikan Islam dengan latarbelakang sistem pesantren yang mengusung teknologi sebagai fokus pengembangan kemampuan para santrinya. Pesantren Teknologi Majapahit (PTM) mengintegrasikan penyajian ilmu keislaman dengan sains dan teknologi. Pesantren yang mengangkat slogan: Integratif, Holistik, dan Implementatif ini berusaha untuk mengisi kebutuhan akan santri yang mempunyai kemampuan handal dalam bidang teknologi.

Pengasuh Pesantren Teknologi Majapahit (PTM), Muhammad Alaika Fajri atau yang akrab disapa Gus Alex menjelaskan pandangannya tentang latarbelakang filosofis pendirian Pesantren Teknologi Majapahit (PTM) tersebut.

“Muatan dasar dan utama yang harus ada dalam pendidikan pesantren adalah nilai keislamannya. Nilai keislaman inilah yang dianalogikan sebagai jantung yang memompa darah ke dalam nadi untuk dialirkan ke dalam muatan pendidikan teknologi bagi santri. Inilah sebenarnya penjelasan dari slogan integratif yang diangkat oleh Pesantren Teknologi Majapahit,” jelas Gus Alex kepada TIMES Indonesia, Selasa (02/11/2021).

“Pendidikan dan pengajaran di Pesantren Teknologi Majapahit yang holistik maksudnya adalah bahwa penyajian sains-teknologi dalam kurikulum kegiatan belajar mengajar di pesantren tidak terpisahkan dengan pembekalan ilmu keislaman, bahkan keduanya menjadi kesatuan yang dibutuhkan dalam aspek kehidupan santri. Sedangkan implementatif adalah berarti seluruh ilmu yang diberikan kepada santri harus bisa diterapkan di dalam masyarakat dan bernilai guna tinggi,” tambah Gus Alex.

Slogan itu kemudian diejawantahkan dalam satu visi, atau cita-cita pesantren ke depannya, yakni menjadi pusat pendidikan generasi umat yang bernilai islami, berteknologi maju, berbudaya tinggi, dan berkarakter kuat. Untuk mewujudkan visi yang menjadi cita-cita tersebut, maka diperlukan langkah-langkah yang nyata, berupa misi Pesantren Teknologi Majapahit.

Komitmen lembaga dalam pelaksanaan misi Pesantren Teknologi Majapahit adalah menanamkan aqidah Islam dengan nilai-nilai Qur’ani yang mengakar kuat, mengembangkan pengajaran ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai perkembangan jaman, mengajarkan wawasan luas tentang kewarganegaraan dan kemanusiaan, serta membentuk kader Muslim berjiwa kepemimpinan dan kemandirian.

Para jajaran pengasuh, pimpinan, asatidz, staff dan kru yang turut andil dalam pengembangan Pesantren Teknologi Majapahit, Senin (01/11/2021). (Foto: Pesantren Teknologi Majapahit for TIMES Indonesia)

Pesantren Teknologi Majapahit (PTM) berkomitmen untuk mencetak para santri alumni yang berjiwa entrepreneurship, dalam arti mempunyai soft skills yang mumpuni untuk pengembangan teknologi masa depan secara mandiri. Hal ini sekaligus menjawab kebutuhan jaman yang semakin tinggi tantangannya dalam bidang teknologi.

Pesantren Teknologi Majapahit ini menerima calon santri yang telah lulus dari SMP/sederajat, yang mempunyai potensi dan kemauan kuat untuk dididik dengan kemampuan teknologi. Program penguatan hard skill unggulan meliputi program magang, praktikum, dan manajemen teknologi. Untuk mendukung program ini, fasilitas-fasilitas yang dibangun meliputi asrama santri, masjid sebagai sentra pendidikan pesantren, ruang makan yang higienis, berbagai sarana olahraga santri, dan laboratorium praktikum pengembangan teknologi.

Santri juga mendapatkan kegiatan ekstrakurikuler yang menunjang aktivitas fisiknya seperti berenang, dan olahraga memanah.

“Yang tidak boleh dilewatkan dalam pendidikan di Pesantren Teknologi Majapahit adalah bahwa setiap santri dibekali dengan ilmu kepemimpinan sebagai kader Muslim yang mumpuni untuk memimpin umat di masa mendatang," jelas Gus Alex. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.