Kunjungi Karantina Yogyakarta, Ini yang Dilakukan Polbangtan Malang

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) melakukan kunjungan persahabatan ke Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta. Kunjungan selama dua hari itu, 17–18 November 2021, dilakukan dalam upaya peningkatan pengelolaan pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM di lingkup Kementerian Pertanian (Kementan RI) khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP).
Dalam kunjungan tersebut, rombongan Polbangtan Malang diterima langsung oleh Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta, drh. Ina Soelistyani beserta jajarannya.
Advertisement
Polbangtan Malang yang dipimpin oleh Kepala Bagian Umum, Novi Nuraini mengemukakan bahwa kunjungan ini merupakan salah satu upaya menambah wawasan terkait pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Pembangunan Zona Integritas, demi mewujudkan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bebas Melayani (WBBM).
Novi mengatakan, Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta adalah mitra yang dapat menjadi contoh penerapan tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan Kementerian Pertanian.
Sementara itu, Ina Soelistyani mengatakan, yang dilakukan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta ini adalah menjaga komitmen bersama.
Rombongan Polbangtan Malang saat mengunjungi Balai Karantina Pertanian Yogyakarta, 17-18 November 2021. (FOTO: Polbangtan Malang)
Lebih lanjut Ina menerangkan bahwa pentingnya komitmen pimpinan dan komitmen bersama, pimpinan harus terlibat aktif dalam pelaksanaan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM. Serta menularkan semangat dan visi yang sama sehingga terjadi perubahan secara sistematis dan konsisten terhadap mekanisme kerja, pola pikir (mind set), dan budaya kerja (culture set).
"Peningkatan kinerja pelayanan, aparatur harus bersemangat dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat dan meningkatkan hospitality (senyum, sapa, salam) dalam upaya meningkatkan pelayanan publik," ujar Ina melalui keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia, Jumat (19/11/2021).
Ia melanjutkan, menciptakan program/kegiatan/inovasi yang menyentuh masyarakat, yaitu program-program/kegiatan/inovasi yang membuat masyarakat lebih dekat dengan lembaga sehingga masyarakat bisa merasakan benar-benar hadir untuk masyarakat.
Kemudian, lanjut Ina, melaksanakan monitoring dan evaluasi (monev) kegiatan, pelaksanaan monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkelanjutan.
Selain itu, pelaksanaan manajemen media yang baik, melalui media situs resmi, media cetak, media elektronik, dan lain-lain secara berkelanjutan.
Ina mengatakan, Balai Karantina Kelas II Yogyakarta terus mengupayakan perubahan dalam area Reformasi Birokrasi dan Zona Integritas, seperti manajemen perubahan, penataan tata laksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, hingga pelayanan publik telah secara sistematis terus dilakukan.
Penyerahan cinderamata antara Polbangtan Malang dan Balai Karantina Yogyakarta. (FOTO: Polbangtan Malang)
Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI) Syahrul Yasin Limpo mengatakan dalam kegiatan yang berbeda bahwa keberhasilan reformasi birokrasi harus didukung sumber daya manusia (SDM) aparatur yang tidak hanya unggul tapi juga berintegritas. Integritas lembaga maupun aparat harus ditegakkan sebagai formula untuk mencegah terjadinya korupsi yang sangat merugikan negara.
Setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memiliki komitmen untuk membangun budaya integritas. Dengan integritas yang kuat, ASN akan mampu menghidari ancaman dan tekanan dari pihak manapun.
Sementara itu Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan, berikanlah "yang terbaik" dalam setiap kegiatan dan "jadilah juara". Artinya, dalam bekerja, bukanlah untuk mencari jabatan, tapi memberikan yang terbaik, tentunya diiringi doa, usaha dan tawakal. Ia lalu melanjutkan, bagaimana caranya, tentunya dengan bekerja terbaik, dengan kunci, pertama jangan pernah berhenti belajar, kedua terus belajar dan ketiga terus belajar.
Sebagai ASN, Dedi mengajak untuk meningkatkan loyalitas, kapabilitas dan cepat dalam menyelesaikan pekerjaan, dengan mengutamakan skala prioritas serta berorientasi hasil.
"Tunjukkan karya dan prestasi yang bermanfaat bagi negara. Kerja cepat, kerja cermat dan kerja tepat. Sumber daya manusia yang handal adalah kunci keberhasilan bangsa Indonesia," ujar Dedi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Rizal Dani |