Indonesia Positif Universitas Islam Malang

Digitalisasi Desa Karya Mahasiswa FAPET Unisma Malang Sukses Raih Social Projct Innovillage

Senin, 06 Desember 2021 - 09:22 | 59.23k
Tim Innovillage Fapet Unisma beserta dosen pembimbing. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Tim Innovillage Fapet Unisma beserta dosen pembimbing. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Mahasiswa Fakultas Peternakan Unisma Malang dengan inovasi teknologinya berhasil meraih pendanaan Social Projct Innovillage tahun 2021 dari BUMN Telkom Indonesia.

Innovillage adalah program sosial berbasis sociopreneurship di bidang teknologi digital untuk memberikan solusi terhadap problem-problem sosial masyarakat desa sehingga tercipta kemanfaatan sosial dan peningkatan ekonomi.

Rizki Ramadhani Setyawan sebagai ketua Tim Innovillage beserta anggota Freih Jailani dan Risky Rahmad Indarto memanfaatkan platform web pardes.id sebagai wadah pemasaran digital. Desa Sukomulyo Pujon merupakan desa sentra sayur dan susu sapi. Rizki yang berasal dari Desa Sukomulyo melihat ada permasalah pada petani yaitu pada saat produksi sayuran melimpah tidak bisa terserap oleh pasar dengan maksimal.

Hal ini karena petani tergantung pada broker (pengepul/tengkulak) pemasaran sayur. Masa pandemi Covid 19 membuat nasib petani semakin menyedihkan. Pengepul sayur tidak bisa mengambil semua hasil panen petani akibatnya harga sayur turun bahkan banyak petani yang yang membiarkan begitu saja sayuran tersebut sampai busuk.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

kegiatan edukasi

Permasalahan inilah yang mendorong Rizki dan Tim untuk membuatkan platform pemasaran digital melalui web Pardes.id. Untuk memanfaatkan produk sayuran yang berlimpah Tim Innovillage Fakultas Peternakan Unisma juga memberikan edukasi dan pelatihan tentang Agropreneurship, Pengolahan Produk sayuran (POS) menjadi jus sayuran maupun Vegetable Fresh Pack (VFP).

Pelatihan ini melibatkan karang taruna, PKK dan organisasi Fatayat untuk produksi dan pemasaran. Narasumber untuk Agropreneurship adalah drh. Nurul Humaidah, M. Kes yang juga menjadi dosen pembimbing program Innovillage Fapet Unisma.

Narasumber untuk Pengolahan produk sayuran menjadi jus adalah dosen Fakultas Pertanian Unisma Ir. Farida Syakir, MP. Hasil produksi jus wornas (wortel nanas), Andewi, Pokchay, Labu siam telah digunakan masyarakat pada acara-acara di Desa. Kepala Desa Sukomulyo juga membantu mempromosikan pada acara di balai desa seperti FGD tentang Narkoba yang diadakan dengan jajaran Kepolisian Daerah setempat.

Program Innovillage ini sangat membantu masyarakat desa terutama petani sayur dalam masalah yang dihadapi yaitu pemasaran. Pemasaran digital membuat petani dapat memasarkan langsung produk sayurnya melalui web dengan konten menarik yang dibuat oleh karang taruna.

Kolaborasi mitra yang sudah diinisiasi oleh Tim Innovillage dari Unisma Malang membuat jaringan distribusi sayur semakin kuat. Unit Bisnis Pardes yg dikelola oleh karang taruna menjadikan lembaga lokal ini sebagai embrio yang nantinya dapat menjadi bisnis Bumdes Sukomulyo. Tanpa inovasi dan digitaisasi peningkatan ekonomi petani tidak akan terjadi. Ini sesuai dengan slogan Innovillage: “Digital Bikin Keren Desaku”. (*)

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES