Indonesia Positif

PGMI Unisla Lestarikan Budaya Melalui Lomba Tari Tradisional

Jumat, 17 Desember 2021 - 04:47 | 98.85k
Dekan Fakultas Agama Islam dan Civitas PGMI Unisla berfoto bersama dengan para pemenang di acara puncak lomba tari tradisional, Kamis, (6/12/2021). (Foto: Ja’far Shodiq (CR-161)/AJP TIMESINDONESIA)
Dekan Fakultas Agama Islam dan Civitas PGMI Unisla berfoto bersama dengan para pemenang di acara puncak lomba tari tradisional, Kamis, (6/12/2021). (Foto: Ja’far Shodiq (CR-161)/AJP TIMESINDONESIA)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Sebagai negara yang multi suku, Indonesia memiliki banyak ragam kebudayaan. Namun demikian, perkembangan teknologi yang sangat cepat, kerap kali menjadi ancaman kelestarian budaya, termasuk budaya tari. Hal ini disebabkan karena generasi muda mulai kehilangan minatnya dan lebih memilih teknologi. Atas alasan itulah Program Studi (Prodi) Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Universitas Islam Lamongan (Unisla) berupaya melestarikan ragam budaya yang ada di masyarakat.

Kali ini, Prodi PGMI Unisla melaksanakan Lomba Tari Tradisional tingkat SD/MI se Kabupaten Lamongan, Gresik, Tuban dan Bojonegoro.

Advertisement

Lomba Tari Tradisional 2

Lomba yang mengangkat tema "menumbuhkan inovasi dan kreativitas generasi bangsa yang Berkarakter dan berbudaya" itu dilaksanakan secara daring dan luring.

Kegiatan secara daring dimulai sejak 9 sampai 12 Desember, dimulai dengan pengumpulan video, penjurian dan pengumuman bagi peserta yang masuk 5 besar.

Sedangkan perlombaan secara luring dilaksanakan sebagai acara puncak yang menampilkan tari tradisional peserta yang masuk babak 5 besar yang bertanding kembali untuk memperebutkan juara 1, 2, 3, harapan 1 dan harapan 2, pada Kamis, (6/12/2021) lalu.

Hasilnya, SDN 1 Balun tampil sebagai juara 1, MIN 2 Lamongan sebagai juara 2, SDN Karanggeneng sebagai juara 3, SDN 4 Made sebagai juara harapan 1 dan MI Unggulan Sabilillah sebagai juara harapan 2.

Lomba Tari Tradisional 3

Atik Hidayah Febriani, Ketua Pelaksana Lomba, menuturkan, tujuan dilaksanakannya lomba ini adalah sebagai wadah dan jembatan untuk menyalurkan bakat anak SD/MI agar semakin menumbuhkan semangat berbudaya.

"Terutama pasca pandemi covid-19 yang telah banyak menyita waktu mereka untuk hadir tatap muka ke sekolah," ucapnya.

Febriani berharap, lomba tersebut juga bisa menjadi motivasi bagi peserta untuk terus mengasah bakat, terutama tari tradisional kreasi.

"Juga menumbuhkan semangat mereka sebagai generasi bangsa yang berkarakter dan tidak meninggalkan budaya bangsa Indonesia," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ardiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES