Indonesia Positif

PT KAI Sosialisasikan Pengendara Sabar Menunggu Saat Kereta Api Melintas di Banyuwangi

Minggu, 19 Desember 2021 - 13:56 | 41.02k
PT KAI Daop 9 Jember sosialisasi kepada pengendara di perlintasan Argopuro Banyuwangi. (FOTO: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)
PT KAI Daop 9 Jember sosialisasi kepada pengendara di perlintasan Argopuro Banyuwangi. (FOTO: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Banyaknya insiden kecelakaan di perlintasan kereta api menyedot perhatian PT KAI. Untuk mengurangi risiko kecelakaan di perlintasan, Daop 9 Jember menggelar kampanye sosialisasi kepada pengendara agar lebih sabar menunggu kereta melintas.

Kampanye sosialisasi peningkatan kesabaran pengendara ini dilakukan Daop 9 Jember di perlintasan Argopuro, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro.

Advertisement

Sosialisasi dilakukan secara simpatik oleh Daop 9 Jember dengan melibatkan komunitas Osing Train Community atau OTC. Komunitas ini merupakan kelompok milenial pecinta kereta api.

Vice Presiden Daop 9 Jember Broer Rizal, ikut turun sosialisasi dengan membentangkan spanduk imbauan kepada pengendara saat kereta melintas. Selain itu, dirinya juga melakukan orasi yang berisi sosialisasi kepada masyarakat. Khususnya bagi pengendara motor yang sering tak sabaran saat menunggu kereta melintas.

Akibat ketidaksabaran itulah, banyak pengendara motor yang terlibat kecelakaan di perlintasan kereta api.

"Kecelakaan di Daop 9 Jember saja sebanyak 10 kali. Ini masih sangat tinggi kecelakaan di perlintasan sebidang," kata Broer, Minggu (19/12/2021).

Dia meminta, agar masyarakat lebih mengutamakan keselamatan dibanding keperluan yang sedang dilakukan. Menurutnya, sikap terburu-buru yang membahayakan nyawa harus dihindari.

"Jangan sampai menerobos. Mohon dan tolong lebih bersabar agar selamat sampai tujuan," ujarnya.

Kecelakaan itu juga menimbulkan kerugian materil yang tak sedikit. Ini semua dipicu oleh prilaku warga yang kurang disiplin dan hati-hati di perlintasan sebidang.

"Perilaku yang harus dibenahi antara lain tidak perlu buru - buru, tidak nyelonong di perlintasan," kata Broer Rizal.

Menurutnya, sikap hati-hati dan bersabar ini harus lebih ditingkatkan saat melintasi perlintasan kereta api tak berpalang pintu. Karena sejauh ini, kecelakaan terjadi karena masyarakat langsung saja melintas tanpa memperhatikan bahwa kereta sedang melintas. "Lokasi perlintasan tak terjaga jumlahnya jauh lebih banyak dibanding yang dijaga. Baik di Banyuwangi atau dimana pun lokasinya," ujar Vice Presiden PT KAI Daop 9 Jember tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES