Kontribusi Sosial Modul Nusantara Unisma Malang Dirikan Gubuk Baca

TIMESINDONESIA, MALANG – Mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka - Dalam Negeri (PMM-DN) Unisma Malang mendirikan Gubuk Baca di Dusun Bendrong, Desa Argosari, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.
Kegiatan ini merupakan kontribusi sosial dari PMM-DN Unisma Malang. Mahasiswa yang tergabung dalam program ini berasal dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta (PTN-PTS) dari Pulau Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Sulawesi untuk terlibat aktif dalam kegiatan masyarakat dan berdampak positif.
Advertisement
Sebanyak 42 mahasiswa melakukan kegiatan mendirikan gubuk baca bersama republik Gubuk pimpinan Fachrul Alamsyah. "Kami belajar bagaimana menginisiasi pendirian gubuk baca dengan peran serta masyarakat setempat. Membangkitkan minat berliterasi juga bagian yang menarik kami pelajari," kata Junus Buhari Hafid, mahasiswa Universitas Gorontalo, sekaligus koordinator kegiatan KS Modul Nusantara Unisma.
Inisiatif ini merupakan kolaborasi untuk memperkuat program literasi desa yang sudah diinisiasi cak Irul (panggilan akrab Fachrul Alamsyah). "Kami senang terlibat kegiatan Modul Nusantara Unisma dengan fokus mendirikan gubuk baca agar program literasi desa bisa menjangkau banyak dusun, khususnya yang ada di kecamatan Jabung," ungkap alumnus Unisma yang juga salah satu inisisator dan pegiat Gubuk Baca di Kabupaten Malang.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
"Saya ingin membuat kegiatan sejenis di kampung saya karena kegiatan yang digagas teman-teman gubuk baca ini sangat bagus karena mengajak anak-anak mengenali potensi dan budaya kampungnya sendiri," tutur Beatrice Selan, mahaasiswa Universitas Nusa Cendana, Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Selain mendirikan gubuk baca, mahasiswa Modul Nusantara juga menanam pohon di kaki gunung Tanggungsari, dusun Bendrong. "Kegiatan ini asyik sekali sebab kami menambah pasokan oksigen dan membuat bank tangkapan air," kata Juwita Lasterina, mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat.
Selama empat hari berada di desa Argosari, Rabu-Sabtu (12-15/1/2022) mahasiswa berinteraksi langsung dengan masyarakat dan mempelajari adat istiadat masyarakat setempat. "Kami juga diberi kalung encik yang dibuat dari bambu oleh masyarakat yang wajib kami pakai selama kami berada di dusun adat Bendrong. Kalung bambu ini menjadi perlambang dan pengingat agar kami lebih peduli pada alam sekitar," ungkap salah satu mentor Modul Nusantara, Siti Romlah, mahasiswa FAI Unisma.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Kegiatan Kontribusi Sosial dilaksanakan dengan bimbingan tiga dosen Unisma yang menjadi dosen Modul Nusantara, yaitu Dr. Fita Mustafida, M.Pdi, Imam Syafii, M.Pdi, dan Dr. Ari Ambarwati, M.Pd. Dalam kontribusi sosial ini mahasiswa Modul Nusantara dituntut untuk berperan aktif memberi sumbangsih bagi lingkungan atau masyarakat dan memberi dampak baik.
"Di dusun Bendrong, mahasiswa belajar bagaimana menginisiasi kegiatan literasi desa melalui pendirian gubuk baca. Mereka juga punya ikatan ekologis dengan dusun Bendrong karena menumbuhkan kehidupan baru. Mereka bertekad melakukan praktik-praktik baik dari kegiatan Kontribusi Sosial di tempat masing-masing," terang Ari Ambarwati. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |