Ini yang Dilakukan BPP Kostratani Sugio di Masa Tanam II

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Unit Pelaksana Teknis Pelaksana Penyuluh Pertanian Sukodadi melalui BPP Kostratani Sugio wilayah pendampingan BBPP Batu mengelar sosialisasi penebusan pupuk bersubsidi dan HET (Harga Eceran Tertinggi) pupuk bersubsidi, Kamis (10/02/2022).
Kegiatan ini bertempat di pendopo Balai Desa Karangsambigalih, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan. Protokol kesehata tetap diterapkan dalam kegiatan sosialisasi kali ini, dengan menjaga jarak, hand sanitizer dan memakai masker.
Advertisement
Kegiatan sosialisasi penebusan pupuk bersubsidi dan HET (Harga Eceran Tertinggi) pupuk bersubsidi dihadiri oleh Camat, Kapolsek, Danramil, kios penyalur pupuk, Distributur pupuk dan 97 kelompok tani di wilayah Kecamatan Sugio, Lamongan.
Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian RI (BPPSDMP) mengatakan, pemerintah selalu memperhatikan ketersediaan dan distribusi pupuk. Ini karena pupuk merupakan salah satu sarana produksi yang penting untuk pertanian.
"Pemerintah selalu alokasi anggaran besar dengan kebijakan pupuk bersubsidi bagi petani agar mendapat pupuk berkualitas," ucapnya.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo kerap mengingatkan petani agar tidak terlalu bergantung pada pupuk buatan karena berpeluang mengikis biaya operasional bercocok tanam.
"Jangan terlalu bergantung pada pupuk kimia. Pupuk organik lebih bagus. Petani harus belajar dan membiasakan tidak bergantung pada subsidi pupuk, walau pemerintah selalu menyediakan anggaran besar pupuk subsidi untuk petani," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo
Dalam sambutannya Camat Sugio yang diwakili oleh Kasi Pelayanan Publik menyampaikan,” Perlu ada kesepahaman antara kios dengan kelompok tani, yang mana agar dalam kegiatan sosialisasi ini benar-benar di pahami karena ada beberapa petunjuk, arahan terkait Pupuk bersubsidi,” begitu katanya
Lebih lanjut ia menambahkan, bahwa keuangan negara dan juga pemerintah daerah banyak yg di peruntukkan untuk dana Covid 19, kemungkinan besar ada pengurangan terhadap pupuk bersubsidi untuk pertanian.
Hal senada juga disampaikan AKP Ali Fatoni, SH selaku Kapolsek Sugio, menyampaikan, ”Bahwa tidak ada kelangkaan pupuk akan tetapi ada pengurangan, salah satunya disebabkan karena anggaran pemerintah banyak yang dialokasikan ke penanganan Covid 19,” jelasnya.
Peltu Narto sebagai Batuud Koramil Sugio mengajak untuk mendengarkan penjelasan dari Kepala UPT Pertanian dan distributor pupuk
"Jika masih ada yang kurang jelas sampaikan usul saran dari semua kelompok tani, agar semua mendapat gambaran yang lebih jelas,” tegasnya.
Ir. Sawin, MM selaku Kepala Unit Pelaksana Teknis Pelaksana Penyuluh Pertanian Sukodadi menyampaikan perkenalannya.
“Adapun wilayah kami adalah Kec. sekaran, Kec. babat, Kec. Sukodadi, Kec. Sugio., Kec. Kedungpring, Kec. Pucuk dan Kec. Turi. Untuk wilayah Sugio tahun ini 2022 mendapat pupuk bersubsidi sebagi berikut: Untuk pupuk Urea sebanyak 3134 ton,Pupuk Za sebanyak 655 ton, sedangkan pupuk Sp 36 sebanyak 652 ton, kemudian pupuk Ponska sebanyak 1548 ton dan pupuk Organik sebanyak 2180 tondan pupuk Organik cair sebanyak 2158 liter, sedangkan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi tahun ini tidak ada kenaikan,” paparnya.
Koordinator wilayah BPP Kostratani Sugio, Sumadi, SP menjelaskan wilayah pertanian Sugio sebesar 11.003 hektar dalam tahun 2022 untuk komoditi tanaman padi. Untuk Pelayanan pupuk di wilayah Sugio dilakukan oleh 12 kios pengecer yang selanjutnya didistribusikan kepada 97 kelompok tani sesuai dengan wilayahnya masing masing.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa iklim di wilayah Sugio masuk dalam katagori curah hujan ekstrem normal, dimana permasalah hama tikus dan hama wereng selalu ada. "Oleh sebab itu pengendalian hama ini harus dilakukan secara bersama sama,” jelasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |