Indonesia Positif

Operasi Pasar Minyak Goreng Digelar di Bobotsari Purbalingga

Jumat, 25 Februari 2022 - 23:10 | 67.34k
Operasi pasar dilakukan di pasar tradisional, pertokoan maupun toko modern di Bobotsari. (FOTO: Pendim 0702 Purbalingga for TIMES Indonesia)
Operasi pasar dilakukan di pasar tradisional, pertokoan maupun toko modern di Bobotsari. (FOTO: Pendim 0702 Purbalingga for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PURBALINGGA – Kepala Pasar Rakyat Kecamatan Bobotsari, Purbalingga dan anggota Koramil 08 Bobotsari menggelar operasi pasar minyak goreng di beberapa pasar tradisional, pertokoan maupun toko modern, Jumat (25/2/2022).

Dwi menjelaskan, operasi pasar dilakukan untuk mengatasi tingginya harga dan kelangkaan stok minyak goreng di pasaran, khususnya di Kecamatan Bobotsari. Hal ini dilakukan untuk membantu masyarakat agar bisa membeli minyak goreng dengan harga terjangkau.

"Harga minyak goreng sudah ditetapkan oleh pemerintah, tetapi realita di lapangan barangnya langka dan sulit didapatkan masyarakat. Ini menjadi masalah, sehingga kami melakukan operasi pasar minyak goreng," tegasnya.

Menurutnya, minyak goreng yang dijual di pasar rakyat, pertokoan maupun toko modern yang dijumpai di Bobotsari dibanderol dengan harga yang bervariasi.

Operasi-MInyak-Goreng-1.jpg

Untuk harga minyak curah berkisar antara Rp 15 ribu hingga Rp 18 ribu per liter. Sedangkan minyak goreng kemasan dibanderol Rp 20 ribu per liter, jauh lebih mahal dibandingkan dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah pusat, yakni sebesar Rp 14 ribu per liter.

"Mudah-mudahan operasi pasar ini dapat mengatasi keluhan kelangkaan minyak goreng. Hal ini akan kami koordinasikan dengan pemerintah kabupaten untuk diteruskan ke provinsi dan pusat, agar distok dari distributor-distributor yang sudah bekerja sama dengan pemerintah," ungkapnya.

Sementara, Babinsa Koramil 08 Bobotsari, Serka Yuli Saeful menjelaskan, kegiatan operasi pasar digelar di beberapa lokasi, yakni di Pasar Rakyat Bobotsari, pasar tradisional, pertokoon di wilayah Kecamatan Bobotsari, dan toko modern seperti Alfamart dan Indomaret.

"Dari keterangan yang didapat pedagang, rata-rata mengeluhkan kesulitan mendapat pasokan minyak goreng dari distributor," kata Yuli.

Operasi-MInyak-Goreng-2.jpg

Ditambahkan, toko modern saja hanya mendapat jatah 6 karton, apalagi toko tradisional lebih sedikit. Kelangkaan terjadi karena pasokan minyak goreng terbatas.

Salah seorang pemilik toko tradisional di Bobotsari, Edy (44), mengaku dirinya sudah hampir satu bulan tidak mendapat jatah minyak goreng kemasan dari distributor. Sehingga sudah tidak punya stok barang yang dijual, hanya ada minyak curah yang stoknya juga sedikit.

"Iya betul-betul langka, hampir satu bulan saya tidak dapat jatah minyak goreng kemasan dari distributor,” ucap pedagang di Bobotsari Purbalingga ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES