Irma Fitriani Blak-blakan dari Bidan hingga Jadi Bintang Film

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Bintang film dan sinetron Irma Fitriani blak-blakan menceritakan kisah suksesnya malang melintang di berbagai layar kaca Indonesia yang diawali dari seorang bidan yang bekerja di salah satu klinik kesehatan.
Pemain yang dikenal dalam film "Suara Hati Istri" ini mengaku, layaknya seperti bidan yang lain ia juga bertugas merawat, membantu, menjaga pasien hingga jadwal shift malam. Semua tugas itu pernah dilakoninya.
Advertisement
"Perjalanan awalnya memang aku itu udah narsis dari lama, dari kecil saat masih TK suka banget nyanyi sambil ngaca, ikutan lomba-lomba menari, lomba nyanyi, dan suka banget caper juga senang banget kalo jadi perhatian orang," kata Irma, Jumat (11/2/2022).
Bahkan, lanjut Irma, saat SMP juga suka ikut ngeband, SMA ikut ekstrakurikuler vocal dan acting, juga ikut lomba Mojang Jajaka di Majalengka mewakili sekolah hingga waktu itu seingatnya masuk tiga besar.
"Alhamdulillah bisa membawa piala untuk sekolah tercinta dan kali pertama masuk koran di Majelangka. Singkat cerita setelah lulus sekolah dan akhirnya kuliah di kebidanan, karena orang tua ingin aku jadi bidan mengingat saudara rata-rata di bidang kesehatan. Jadi mungkin wajar kalo orang tua berpikir ingin yang terbaik untuk anaknya," ungkap pemilik akun Instagram @irmma.f
Singkat cerita, Irma bertemu dengan Agency, ikut casting dan bisa syuting. Lalu bertemu dengan orang banyak dan belajar dari senior-senior super baik yang mau berbagi ilmu dengannya.
"Bersyukur semua lawan mainku adalah pemain yang super hebat dan mereka juga gak pelit dalam berbagi ilmu jadi bisa banyak belajar dari mereka. Intinya kita itu harus punya cita-cita dulu, punya niat untuk mewujudkan keinginan, berusaha dan berdoa," ucap wanita yang hobinya nyanyi dan travelling.
Setelah itu, Irma menyebut alam semesta akan membantu kita, semuanya mengalir saja, nanti tiba-tiba akan bertemu dengan orang yang bisa bantu dan berada di tempat yang sesuai dengan harapan yang diinginkan.
"Tinggal usaha kitanya saja, kalau tiba-tiba bertemu dengan orang yang bisa bantu, maka jangan asal-asalan yang nanti hasilnya mengecewakan. Tapi kalau kita bisa membuktikan dengan usaha yang terbaik, Insya Allah peluang yang lain akan menghampiri," paparnya dengan mantap.
Irma pun mengajak untuk berhati-hati dalam menerima informasi di sosial media yang terkadang ada banyak sisi positif negatifnya. Termasuk ramainya film bajakan yang sudah menyebar dimana-mana.
"Stop pembajakan, cintai dan dukung karya anak bangsa. Jika ingin menjadi seorang pekerja seni, jangan takut untuk bermimpi, yakin, dan wujudkan," pungkasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Rochmat Shobirin |