Indonesia Positif

Sebulan Terjual 50 Ribu Porsi Mie Kekinian, Omzet Pengusaha Muda asal Madiun Ini Capai Ratusan Juta  

Rabu, 09 Maret 2022 - 07:11 | 94.11k
Edo bersama mitra yang menjual mie kekinian di Pilangkenceng, Kabupaten Madiun. Omzetnya tembus ratusan juta rupiah dari tingginya permintaan mitra. (FOTO: Edo for TIMES Indonesia)
Edo bersama mitra yang menjual mie kekinian di Pilangkenceng, Kabupaten Madiun. Omzetnya tembus ratusan juta rupiah dari tingginya permintaan mitra. (FOTO: Edo for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MADIUN – Pengusaha muda asal Kelurahan Krajan, Mejayan, Kabupaten Madiun, Elloy Doohan atau yang akrab disapa Edo, sukses menapaki bisnis mie kekinian. Kepada TIMES Indonesia, dia menceritakan liku-liku merintis bisnus kuliner tersebut. Apalagi kala usahanya mulai dijalankan, pandemi Covid-19 menerjang Indonesia. 

Pria 23 tahun itu menggeluti usaha sebagai penyedia mie kekinian mulai Februari 2019. Saat itu respons pasar positif, produknya diterima masyarakat. 

Advertisement

Pada awal-awal usaha itu dijalankan, dia mencatat bisa menjual sekitar 3.000 porsi atau 30 paket usaha kepada mitra per bulan. Ternyata penjualan mie kekinian tersebut terus tumbuh. Dari hanya ribuan, terus naik hingga sekitar 20.000 porsi terjual dalam sebulan. 

Edo-bersama-mitra-yang-menjual-mie-kekinian-di-Pilangkenceng-2.jpg

Tapi, usahanya sempat jalan di tempat saat pandemi Covid-19 masuk di Indonesia pada awal 2020. Pun kala ada kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), usahanya sempat down.  Hal ini karena banyak usaha milik mitranya tutup dan waktu beroperasinya dibatasi. 

“Saat PPKM memang ada pembatasan, jadi kedai atau resto yang biasanya buka sampai malam dibatasi waktunya. Permintaan pun menurun. Dampaknya ya ke kami yang menyediakan bahan baku berupa mie dan bumbunya,” jelasnya, Rabu (9/3/2022). 

Tapi akhirnya, Edo bisa bangkit dari keterpurakan. Setelah pemerintah melonggarkan aktivitas masyarakat, usahanya kembali tumbuh. Bahkan permintaan mie kekinian itu pun menanjak tajam. Dari yang hanya sekitar 20.000 porsi menjadi 50.000 porsi per bulan. 

Edo-bersama-mitra-yang-menjual-mie-kekinian-di-Pilangkenceng-3.jpg

“Itu rekor terbesar yang pernah saya raih dari usaha ini, 50.000 porsi per bulan. Ini sudah bertahan selama empat bulan, sejak Desember 2021,” ujar warga Mejayan tersebut. 

Untuk satu paket usaha berisi 100 porsi mie kekinian lengkap dengan bumbu-bumbunya, Edo menjualnya dengan harga Rp 450.000. Sehingga saat ini omzet penjualannya bisa mencapai ratusan juta per bulan. 

Dia menuturkan kini produknya sudah tersebar di hampir seluruh wilayah di Indonesia. Bahkan, permintaan mie kekinian di pulau Kalimantan juga tinggi. 

“Di beberapa daerah di luar Jawa itu justru saat PPKM permintaannya masih tinggi. Mungkin karena di sana saat PPKM diberlakukan tidak begitu ketat seperti di Jawa. Jadi sektor usahanya tetap berjalan,” ungkap owner PT Milenial Lestari Makmur itu. 

Meski sudah beromzet ratusan juta rupiah, Edo mengaku belum puas. Pengusaha muda asal Kabupaten Madiun ini akan terus mengembangkan pemasaran agar produknya yakni mie kekinian lebih banyak dinikmati masyarakat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Bambang H Irwanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES