Indonesia Positif Universitas Islam Malang

Pengabdian Dosen Unisma Malang, Ekplorasi Pengetahuan Empiris Manfaat Herbal di Griya Jamu Siti Ara

Selasa, 08 Maret 2022 - 13:16 | 135.25k
Dr.Dra. Ari Hayati, MP. dan Dr.Nour Athiroh AS.,SSi.,Mkes Dosen Biologi FMIPA Unisma Malang melakukan penelitian di  Griya Jamu Siti Ara. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Dr.Dra. Ari Hayati, MP. dan Dr.Nour Athiroh AS.,SSi.,Mkes Dosen Biologi FMIPA Unisma Malang melakukan penelitian di  Griya Jamu Siti Ara. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
FOKUS

Universitas Islam Malang

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Melalui Hibah Institusi Unisma (Hima), dua Dosen Biologi FMIPA Unisma Malang Dr.Dra. Ari Hayati, MP. dan Dr.Nour Athiroh AS.,SSi.,MKes. melakukan pengabdian yang diawali dengan kegiatan eksplorasi pengetahuan empiris tentang pemanfaatan tumbuhan berkhasiat obat (herbal).

Kegiatan tersebut berlokasi mitra yaitu Griya Jamu Siti Ara, Batu. Ir.Wahyu Suprapto, selaku Direktur Griya Jamu Siti Ara menyambut baik kedatangan dosen Unisma untuk melakukan pengabdian ditempatnya dengan alasan sampai saat ini belum ada kesempatan melakukan identifikasi nama ilmiah dan membukukan keanekaragaman tumbuhan yang dikoleksi karena keterbatasan sumber daya manusianya.

Advertisement

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Sesuatu yang menarik ditemukan oleh dosen pengabdi di lokasi, yaitu secara empiris ramuan yang diresepkan oleh Wahyu adalah komposisi jenis tumbuhan yang dipakai sebagai ramuan cukup melimpah.

Beda dengan ramuan yang lainnya biasanya terdiri atas 1 sampai 3 jenis tumbuhan. Untuk membuktikan keanekaragaman jenis herbal dalam ramuannya,  kedua dosen pengabdi mencoba  konsultasi kesehatan berdasarkan keluhan yang dialami. Hasilnya adalah 2 macam  ramuan, berupa serbuk yang cara konsumsinya diminum 2 kali dalam sehari sesudah makan,2 sendok teh diseduh air mendidih. Dicampur, dibiarkan mengendap. Sarinya di minum dengan cara disaring hangat/ dingin.

Dari hasil analisis menunjukkan ramuan 1 terdiri atas 18 jenis herbal dan ramuan 2 dengan 20 jenis herbal.  Herbal yang dijumpai pada kedua ramuan terdiri atas  11 jenis, dengan nama lokal, meliputi cabe jamu, daun encok, cengkeh, dlingu, kumis kucing, kencur, keningar, lempuyang, ngokilo, sembung, dan srigading.

"Melimpahnya jenis herbal yang digunakan dalam satu ramuan berperan saling melengkapi, untuk  memenuhi 4 macam sifat tumbuhan obat yaitu dingin, panas, hangat, dan sejuk, merupakan bagian dari cara pengobatan tradisional di timur," jelas Wahyu.

Menariknya lagi bahwa jenis-jenis herbal dalam ramuan yang diresepkan untuk penulis dapat dijumpai di lokasi Griya Jamu Siti Ara, sebagai contoh herbal yang dikoleksi. (*)

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Penulis: Ari Hayati, Dosen Biologi FMIPA Universitas Islam Malang (UNISMA)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES