Indonesia Positif

Hanya Sisa 175 Ribu Bidang Tanah Belum Tersertifikat, Ini Target BPN Gresik

Kamis, 10 Maret 2022 - 09:21 | 60.70k
Kepala BPN Gresik Asep Heri saat berada di ruang kerjanya (Foto: Akmal/TIMES Indonesia).
Kepala BPN Gresik Asep Heri saat berada di ruang kerjanya (Foto: Akmal/TIMES Indonesia).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, GRESIK – Masifnya program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) membuahkan hasil. Bahkan, dari data Badan Pertanahan Nasional Gresik (BPN Gresik) hanya sisa 175 ribu bidang tanah yang belum tersertifikat.

Pola kolaborasi yang dilakukan BPN Gresik ini mempercepat pengadministrasian PTSL. Peran pemerintah desa serta panitia lokal juga penting dalam proses ini.

Advertisement

Selain itu, lembaga urusan pertanahan dan agraria ini menggandeng pemerintah daerah, kampus, TNI-Polri, tokoh agama, organisasi masyarakat dan lain sebagainya.

Kepala BPN Gresik Asep Heri mengatakan, program PTSL ini harus terus dimasifkan sehingga target 'Gresik Kabupaten Lengkap' bisa tuntas tahun 2022.

Asep menambahkan, sisa bidang tanah belum seritifikat tersebar di 168 desa, 12 kecamatan. Dia pun yakin, seluruh target akan tercapai.

"Bidangan belum setifikat 175 ribu, belum diukur 150 ribu, kita canangkan Gresik kabupaten lengkap," katanya pada Kamis (10/3/2022).

Untuk target di tahun 2021, Asep yakin triwulan pertama di tahun ini bisa klir 100 persen. Total 28.600 yang tersebar di Kecamatan Menganti, Balongpanggang dan Benjeng.

"Nanti sisa yang 2021 kami tuntaskan di April ini. Dan, kami canangkan untuk target tahun ini," imbuhnya.

Diungkapkan Asep, sertifikat tanah ini merupakan sebuah legalitas yang dimiliki sehingga masyarakat terlindungi secara hukum. Nah, ini yang harus terus disosialisasikan bersama.

Peran ulama, kata Asep juga penting. Bahkan, tahun 2021 ini pihaknya memberikan kemudahan untuk sertifikat aset organisasi keagamaan baik Nahdlatul Ulama maupun Muhammadiyah.

Aset tanah NU di Condrodipo misalnya. Baru tahun kemarin bisa memiliki sertifikat tanah. Sejak bertahun-tahun. Selain itu, tanah sertifikat seperti wakaf juga dituntaskan. "Kami juga menggandeng ulama," imbuhnya.

Program PTSL tahun ini menyasar Kecamatan Menganti. Salah satu desa yang mendapatkan program ini adalah Desa Beton. Kepala desa, Mohammad Syamsul Arif mengatakan pihaknya berkomitmen menyukseskan program ini.

"Tentu ini program bagus yang harus terus didukung, kami samgat menyambut. Masyarakat pun senang tanah mereka memilikinya kepastian hukum," jelasnnya menanggapi target BPN Gresik. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES