SSB Lawu Sakti, Salah Satu Sekolah Sepak Bola Terbaik di Magetan

TIMESINDONESIA, MAGETAN – Sepak bola saat ini menjadi olahraga yang masih digandrungi oleh masyarakat Indonesia, bahkan di berbagai daerah pun rata - rata memiliki Sekolah Sepak Bola (SSB).
Di Kabupaten Magetan sendiri juga semakin banyak SSB bermunculan, salah satunya adalah SSB Lawu Sakti yang memiliki pembinaan usia dini atau Grassroots dan Youth Development yang cukup baik, terarah dan berkelanjutan serta ditangani oleh pelatih yang berlisensi.
Advertisement
"Kami berdiri tahun 2017, awalnya karena ada lapangan sepakbola yang tidak terpakai. Dari situ saya berinisiatif untuk membuat SSB yang hingga saat ini sudah ter Afiliasi Asprov PSSI Jatim," ujar Ketua SSB Lawu Sakti, Imam Rois kepada TIMES Indonesia usai melatih sepak bola di Lapangan Tinap, Kelurahan Tinap, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Minggu (13/3/2022).
SSB Lawu Sakti juga memiliki beberapa prestasi yang mentereng pada tingkat regional maupun nasional, seperti Juara 1 event Nasional Total Liga Gocex 2018 usia 10 tahun wilayah barat, Juara 1 AE Selection 2018 Usia 12 Tahun, Juara 1 ulang tahun Bhayangkaki cup VIII Ponorogo 2020 usia 12 tahun, Juara 2 Magetan Junior League (MJL) 2022 usia 12 tahun, dan Juara 3 Asosiasi PSSI Kabupaten Magetan 2021 usia 13 tahun.
Pelatih SSB Lawu Sakti Coach M. Khoiron saat memberikan instruksi kepada anak asuhannya. (Foto: Aditya Candra/TIMES Indonesia)
"Prestasi ini dapat tercapai dengan program latihan yang jelas dan terarah, dengan kerja keras dari jajaran manajemen dan pelatih serta kedisiplinan para pemain itu juga," jelasnya.
Pihaknya berharap, SSB Lawu Sakti kedepannya mampu menyumbangkan pemain yang berbakat untuk memasukki liga profesional yang bergensi, seperti Liga 3 maupun dapat menjadi pemain bagi Timnas Indonesia.
"Harapan saya SSB Lawu sakti dapat melahirkan pemain - pemain muda berbakat potensial sehingg dapat bermain untuk Timnas Indonesia pada masa depan," tuturnya.
Sementara itu, Pelatih Kepala SSB Lawu Sakti, Coach M. Khoiron yang berlisensi pelatih sebak bola C PSSI menjelaskan, di Sekolah Sepak Bola ini memiliki program Grassroots dan Youth Development yang mengacu pada Filosofi Sepak Bola Indonesia (FILANESIA). "Mulai kelompok umur 11 - 12 dan 13 - 14 kita bedakan kurikulum program latihannya. Dalam seminggu kita latihan 3 kali, dan latihan di hari pertama biasanya kita latih untuk latihan teknik dasar menyerang dan bertahan, hari kedua small side game dan ketiga organisasi permainan, 3 moment dan set piece," jelas Khoiron yang sempat menjadi Assiten Pelatih Persemag Magetan 2021 di Liga 3 2021. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |