Ini Pesan Pengasuh PP Nurul Huda Andong Saat Gelar Doa Bersama dan Haul ke-18 KH Mas'ud Thoha

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Ribuan santri dan wali santri menggelar Haul ke-18 Abah KH Mas'ud Thoha dan Nyai Hj. Kuskirtini di Pondok Pesantren (PP) Nurul Huda Andong, Dusun Gogik, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Minggu (20/3/2022). Dalam kegiatan ini dilakukan doa bersama segenap pengurus pondok, santri dan wali santri.
Sebelum acara inti berupa doa bersama PP Nurul Huda dimulai, para santri menampilkan hafalan kitab salafiyah berdasarkan tingkatan santri yang ada di Madin Nurul Huda Andong. Mulai dari nadzom Alala, Aqidatul Awam, Tasrif Istilahi, sampai Nadhom Imiriti dan Alfiyah.
Advertisement
Para santri melantunkan hapalannya di depan para wali santri dengan lancar. Selain khidmat, dengan suara yang merdu para santri melantunkan hafalan sepenuh hati. Sehingga, banyak wali santri yang terharu bahagia dan bangga putra putrinya mampu menghafal kan kitab kuning dengan baik semoga mereka mendapatkan barokah dan ilmu manfaat.
Pengasuh PP Nurul Huda Andong Gus Agung Rimawan menyampaikan sejarah berdirinya pondok juga mengemukakan tentang lembaga pendidikan yang diselenggarakan dan fasilitas pendukungnya. Pondok Pesantren Nurul Huda Andong merupakan Madrasah Diniah Nurul Huda tingkat ula, wusto dan ulya. Bahkan sedang mengurus perguruan tinggi.
“Pondok ini memiliki berbagai fasilitas pendukung seperti bengkel kerja otomotif, BLK design komunikasi visual, Laboratorium Film Pendek Gandulwood, Lahan pertanian, dan lain sebagainya,” jelas Gus Agung.
Gus Agung mengajak semua wali santri dan santri ikut memikirkan masa depan dan anak turunnya. Ia merisaukan perkembangan anak anak jaman sekarang seiring perkembangan teknologi. Sehingga, anak-anak perlu dibenteng akhlak yang kuat agar tidak terpengaruh hal hal yang negatif yang bisa menghancurkan masa depan mereka.
Gus Agung menambahkan untuk memahami masa depan yang sebenarnya yaitu masa depan akherat yang abadi. Gus Agung menuturkan dengan memasukkan anak anaknya di pondok pesantren adalah upaya konkrit dalam rangka membentengi dan sekaligus memikirkan masa depan baik untuk dirinya maupun anak turunnya.
Dalam kesempatan itu, Gus Agung menjelaskan, pondok pesantren thoriqoh harus menyelenggarakan pendidikan dari usia dini sampai perguruan tinggi dengan berbagai disiplin ilmu pengetahuan dalam rangka khitmat dan kecintaan terhadap ilmu.
“Mari para murid-murid Abah Mas'ud Thoha untuk bersatu padu dan saling mendukung dan bermusyawarah guna membahas ilmu yang sudah Abah Mas'ud ajarkan agar tidak gagal paham,” pintanya.
Setelahnya ilmu dan ajaran Abah Mas'ud tersebut bisa dikumpulkan dan didokumentasikan agar bisa dipelajari generasi yang akan datang dan menjadi jariah ilmu manfaat. Gus Agung juga mengajak agar biaya mondok anak diniati sedekan jariah agar mendapat ridho Allah. Sehingga, pahala tetap mengalir dan bermanfaat terhadap wali santri maupun santri. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sholihin Nur |