Sukses Tanam Padi Lewat Bio Saka, Wabup Blitar Apresiasi Gapoktan Ngudi Makmur Desa Sragi
![Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso memimpin panen raya Padi Inbrida Nutrisi Bio Saka di desa Sragi Kecamatan Talun Kabupaten Blitar, Selasa (29/3/2022). (Foto: Sholeh/ TIMES Indonesia)](https://cdn-1.timesmedia.co.id/images/2022/03/29/Bio-Saka.jpg)
TIMESINDONESIA, BLITAR – Wakil Bupati Blitar Jawa Timur Rahmat Santoso menyampaikan apresiasi kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Ngudi Makmur Desa Sragi Kecamatan Talun. Gapoktan Ngudi Makmur telah berhasil menanam padi hibrida dengan teknologi budidaya aplikasi Selamatkan Alam Kembali ke Alam atau Bio Saka.
"Sekali lagi saya ucapkan apresiasi kepada Gapoktan Ngudi Makmur yang telah menerapkan aplikasi nutrisi bio saka," katanya usai memimpin panen raya Padi Inbrida Nutrisi Bio Saka di desa Sragi Kecamatan Talun Kabupaten Blitar, Selasa (29/3/2022).
Advertisement
Pengaplikasian nutrisi bio saka merupakan pertanian organik. Hal itu, kata Wabup, didasarkan pada beberapa pertimbangan. antara lain untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia, dan subsidi.
"Karena saat ini ketersediaan pupuk bersubsidi sangat terbatas dan harga pupuk kimia non subsidi sangat mahal," tambahnya.
Orang nomor dua di kabupaten Blitar tersebut mengutarakan, tanaman organik bertujuan untuk efisiensi biaya produksi petani. Karena bahannya murah dan mudah didapat di sekitar, ramah lingkungan karena dibuat dari bahan organik. Sehingga bisa menghasilkan beras yang sehat yang tidak banyak akumulasi zat kimia.
"Untuk itu saya minta Dinas pertanian dan Pangan bersama sama petani agar mengembangkan aplikasi nutrisi biosaka lebih giat lagi kepada petani kabupaten Blitar," urainya.
Wabup Rahmat menyebutkan, sekitar 70 persen atau 840 ribu penduduk Kabupaten Blitar bermata pencaharian sebagai petani. Berbagai upaya dilakukan petani untuk meningkatkan hasil panen tidak hanya dari sisi produksi tetapi juga mengejar kualitasnya.
Ia berpesan kepada seluruh petani agar memperkaya bidang pertanian dan harus berorientasi pada hasil dan bisa membaca peluang pasar.
"Saya berharap semua pihak terus mendukung produksi pangan secara berkelanjutan. Mari kita berkomitmen untuk menjadi salah satu Kabupaten penyangga pangan nasional," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar Wawan W menambahkan, lahan pertanian padi Kabupaten Blitar mencapai 25 ribu hektare saat ini. Namun, yang menerapkan tanam organik Nutrisi Bio Saka masih 200 hektare.
"Kalau yang Bio Saka sendiri masih sekitar 200 hektare karena masih bergerak dua musim tanam ini," ulasnya.
Menurutnya, gerakan padi organik disambut baik oleh petani karena saat ini petani mengalami keadaan sulit. Dimana pupuk subsidi terus dikurangi sedangkan pupuk non subsidi harganya mahal.
"Hadirnya gerakan organik ditanggapi sangat luar biasa oleh petani. Karena merasa diuntungkan. Karena bisa mengurangi biaya operasional," katanya saat panen raya Padi Inbrida Nutrisi Bio Saka. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |