Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) - Gejala & Pengendaliannya

TIMESINDONESIA, BATU – Penyakit mulut dan kuku (PMK) adalah penyakit karena virus, sangat menular, menyerang sapi, domba, kambing, babi dan hewan lain seperti babi hutan. Penyakit ini dapat menyebabkan kerugian pada produksi ternak yang serius meskipun tidak semua hewan ternak mati karena virus. Wabah PMK di suatu negara dapat mengakibatkan hambatan yang besar bagi perdagangan internasional.
Manusia atau peternak tidak akan bisa tertular dan tidak akan menjadi sakit karena penyakit PMK. Tetapi manusia atau peternak dapat memainkan peran penting dalam menyebarkan penyakit PMK ke hewan ternak lainnya melalui pakaian kerja yang kotor, kendaraan dan peralatan lainnya yang kotor.
Advertisement
Tanda-tanda Hewan Ternak Terserang PMK
Tanda-tanda atau gejala PMK sangat bervariasi dan tergantung pada hewan ternak.
PMK pada Sapi:
1. Depresi,
2. Demam tinggi,
3. Tidak mau makan atau kesulitan makan,
4. Penurunan produksi susu,
5. Peningkatan air liur,
6. Lecet, diikuti oleh luka (lesions) pada moncong, di dalam mulut, di kaki dan puting susu,
7. Kadang-kadang dapat menyebabkan kematian mendadak pada pedet muda.
8. Penyakit PMK bisa parah.
PMK pada Domba dan Kambing:
1. Penyakit PMK tidak begitu jelas,
2. Lecet kecil tepat di atas kaki,
3. Kematian mendadak pada domba dan kambing muda.
PMK pada Babi:
1. Penyakit PMK bisa parah,
2. Ketidakmampuan untuk berdiri,
3. Jika berada bersama dengan beberapa babi lainnya, babi tersebut dalam posisi duduk,
4. Luka pada kaki,
5. Kematian mendadak pada anak babi.
Penyebaran Virus PMK
PMK dapat ditemukan di semua cairan dari hewan ternak yang terinfeksi. Virus dapat menyebar dengan sangat mudah melalui salah satu cara berikut:
1. Yang paling umum adalah melalui kontak langsung antara hewan yang terinfeksi dan hewan yang sehat.
2. Material yang terkontaminasi seperti jerami, pakan, air, susu, urin dan lain-lain, pakaian kotor, alas kaki atau peralatan kotor.
3. Kandang/bangunan yang terkontaminasi atau kendaraan pengangkut hewan yang terkontaminasi PMK.
4. Daging atau produk lain yang berasal dari hewan yang sakit (jika diberikan kepada hewan/babi dalam kondisi mentah atau dimasak dengan tidak benar) dan,
5. Dalam kondisi cuaca tertentu, dapat menyebar melalui angin dari peternakan terdekat.
Tindakan Penanggulangan dan Pengendalian PMK
1. Hubungi dokter hewan atau otoritas peternakan lokal segera jika Anda mencurigai kawanan hewan ternak Anda terinfeksi PMK.
2. Isolasi hewan ternak, jangan memindahkan hewan ternak satu pun dari peternakan dan batasi kunjungan atau perpindahan orang ke dan dari peternakan.
3. Dokter hewan harus datang dan memeriksa hewan ternak dan mengambil sampel untuk dikirim ke laboratorium resmi. Laboratorium akan memeriksa sampel dan memastikan ada tidaknya virus PMK.
4. Setelah PMK terkonfirmasi, tindakan harus dilakukan untuk menghentikan penyebaran penyakit PMK ke peternakan lain. Peternak, yang peternakan atau hewan ternaknya telah bersentuhan atau kontak dengan peternakan dimana penyakit PMK itu ada, juga harus dihubungi oleh otoritas setempat atau dokter hewan untuk dilakukan tindakan isolasi, sanitasi, desinfeksi dan vaksinasi.
Setiap orang memiliki peran untuk dimainkan dalam rangka memastikan bahwa komunitas dan negara Anda tetap bebas dari virus. Dengan tetap waspada dan melaporkan kasus dugaan PMK, Anda dapat membuat perubahan yang lebih baik.
*) Oleh: Eko Saputro (Widyaiswara Ahli Muda – BBPP Batu)
Sumber:
EuFMD (the European Commision for the Control of Foot and Mouth Disease)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |