Rektor Unisma Malang Evaluasi Implementasi MBKM Pascasarjana

TIMESINDONESIA, MALANG – Unisma Malang sebagai perguruan tinggi papan atas dan perguruan tinggi ranking teratas di lingkungan PTNU seluruh Indonesia selalu berinovasi dengan ide-ide baru yang dicetuskan oleh Rektor Universitas Islam Malang Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si.
Banyak strategi dan banyak langkah yang dilakukan untuk mewujudkan impian-impian cemerlangnya demi hari esok Unisma, khususnya Pascasarjana Unisma. Salah satu kegiatan yang dilakukan belakangan ini adalah mengevaluasi penerapan Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada seluruh fakultas di lingkungan Unisma.
Advertisement
Rektor Unisma beserta para Wakil Rektor melakukan evaluasi penerapan kurikulum MBKM di Pascasarjana Unisma. Rektor didampingi oleh Wakil Rektor 1 Prof. H. Junaidi, M.Pd; Ph.D., Wakil Rektor 2 K. H. Noor Shodik Askandar, SE., MM; dan Wakil Rektor 4 Dr. Hj. Istirochah , M.P. hadir di ruang evaluasi Pusat Studi Jawa Timur Pascasarjana Unisma.
Kehadirannya di ruang acara diterima oleh Direktur Pascasrajana Unisma Prof. H. M. Mas’ud Said, MM., Ph.D.; Wadir 1 Dr. H. Nur Fajar Arief, M.Pd., dan Wadir 2 Dr. Rulam Ahmadi, M.Pd. Hadir pula pada kesempatan tersebut para Ketua Program Studi S2 dan S3 serta seluruh staf Pascasarjana Unisma.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Rektor Unismadalam sambutannya mengatakan dirinya melihat perkembangan positif di Pascasarjana Unisma. "Saya masih memiliki ekspektasi yang sangat tingi terhadap Pascasarjana. Pascasarjana perlu memiliki program-program liar sedikit asal positif dan keluar dari zona nyaman. Buatlah program-program pengembangan SDM, bukan pada tataran fisik sekarang. Untuk memacu seluruh program studi harus berani bersaing dalam prestasi dengan melaksanakan program-program prestesiun. Saya menyiapkan dana Rp.100.000; per program studi dengan syarat prestesius. Program liar, misalnya, mahasiswa yang tidak sanggup membuat artikel bisa dengan program terjun lapangan namun denganb ketentuan-ketentuan yang sprestesius,” ujarnya.
Anggaran dana Rp.100.000; per program studi menjadi angin segar yang memotivasi dan memacu masing-masing prodi untuk segera menyusun draf rencana program sebagaimana diharapkan oleh rektor. Seluruh pimpinan Pascasarjana menyambut dengan baik namun menguras pikiran untuk menemukan program prestesius sehingga betul-betul menjadi program yang layak dikompetisikan di dunia perguruan tinggi dan bersaing dengan perguruan-perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |