Perkuat Riset Bidang Ilmu Terapan, Polbangtan Malang Lakukan Ini

TIMESINDONESIA, MALANG – Implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya penelitian dosen, Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UPPM) Polbangtan Malang menggelar Seminar Proposal Penelitian Dosen yang dihadiri sejumlah dosen dan mahasiswa. Beberapa profesor dari Universitas Brawijaya juga dihadirkan sebagai reviewer, di antaranya Prof. Dr. Ir. Kuswanto, MS dan Sugiharto, SPt., M.Sc., Ph.D. Keduanya turut memberikan saran dan masukan agar dalam pelaksanaan penelitian nantinya mendapat penguatan output dari topik penelitian yang diseminarkan.
Seminar proposal dilaksanakan selama 3 hari mulai 9, 14, dan 15 Juni 2022 yang terbagi menjadi penelitian pertanian bidang teknis, peternakan bidang teknis, dan pertanian bidang sosial ekonomi.
Advertisement
Beberapa proposal riset yang dipresentasikan terlihat adanya kolaborasi antara Dosen Polbangtan Malang dengan dosen, akademisi dan peneliti dari Universitas dan lembaga lain. Adapun Tim peneliti dan beberapa judul proposalnya antara lain: pertanian presisi melalui formulasi nutrisi terhadap kualitas dan kuantitas melon premium dan uji preferensi konsumen (Rika Despita, SST., MP.); Model pertanian terpadu di Kabupaten Trenggalek (Kartika Budi Utami, SST, MP); Kajian sistem pengairan terhadap pertumbuhan dan hasil 3 varietas kedelai pada lahan marginal di Kabupaten Malang (Achmad Nizar SST.,MSc).
UPPM Polbangtan Malang menggelar Seminar Proposal Penelitian Dosen. (Foto: Polbangtan Malang)
Kemudian, Pengaruh penerapan bujangseta terhadap biodiversitas arthropoda dan efisiensi usaha tani jeruk di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang (Joko Gagung S. SP., M.Agr); Pemanfaatan konsorsium mikroba sebagai biodisinfektan untuk pengurang bau gas amonik pada kandang ayam broiler (Yendri Junaidi, SPt. MSc); Penambahan ekstrak buah nanas fermentasi untuk ayam joper terhadap pertambahan berat badan dan kualitas karkas (Luki Amar Hendrawati SPt., MSc).
Selanjutnya, Itensi dan prioritas jenis wirausaha generasi milenial pertanian dalam implemetasi integrated farming system (IFS) pasca era covid 19 di Kabupaten Trenggalek (Yudi Rustandi SST., Msi); Model pemberdayaan pusat pelatihan pertanian perdesaan swadaya (P4S) di Jawa Timur berdasarkan karakteristik internal dan eksternal (Dr. Wahyu Windari); dan Penguatan kapasitas petani milenial dalam mempertahankan eksistensi usaha sektor pertanian di Jawa Timur (Dr. Ugik Romadi, SST.,MSi).
Dari seminar tersebut, diharapkan terjadi kolaborasi dan sinergi yang baik, sehingga tujuan dan manfaat dari penelitian bisa dicapai.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mendorong Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) melahirkan SDM unggul yang mampu membawa komoditas pertanian Indonesia menguasai pasar dunia. Apalagi Indonesia merupakan negara subur yang bisa menghasilkan produksi pertanian berskala besar.
"Saya berharap pendidikan yang dilakukan Polbangtan dalam berbagai rumpun ilmu terapan dapat menghasilkan SDM yang mendukung pembangunan pertanian di Indonesia dan menguasai pasar dunia," katanya.
Mentan juga mengharapkan Polbangtan terus melaksanakan topoksi Tridharma Perguruan Tinggi dalam melakukan pengawalan dan pendampingan program utama Kementan seperti peningkatan ekspor, kesejahteraan petani dan penumbuhan wirausahawan milenial di sektor pertanian.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) Polbangtan adalah menghasilkan petani millenial, calon penerus pembangunan pertanian yang andal, kompeten, profesional, berdaya saing, dan jiwa wirausahawan.
"Guna menghasilkan kualifikasi job creator dan job seeker, praktisi pertanian yang profesional, andal dan berjiwa wirausahawan yang tinggi harus dimulai dari dosen andal, profesional dan berjiwa wirausaha tinggi," tegasnya.
Dosen harus luar biasa, kata Dedi Nursyamsi, kapasitas semuanya harus ditingkatkan. SDM yang unggul akan tercipta dari inovasi teknologi yang dapat mendongkrak produktivitas. Tujuannya melaksanakan 10 paket penelitian, kemudian menghasilkan penelitian sesuai Permenristekdikti No. 44/2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi [SNPT].
Kemudian menjamin pengembangan penelitian unggulan (spesifik), katanya lagi, meningkatkan kapasitas penelitian, mencapai dan meningkatkan mutu sesuai target dan relevansi hasil penelitian bagi masyarakat Indonesia, peningkatan diseminasi hasil penelitian dan perlindungan kekayaan intelektual secara nasional dan internasional.
Direktur Polbangtan Malang, Dr Setya Budhi Udrayana mengatakan penelitian dosen dilakukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta solusi atas permasalahan yang dihadapi berbagai pihak khususnya di sektor pertanian. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |