Indonesia Positif

Mentan RI Panen Cabai di Sumedang, Pastikan Ketersedian Jelang Idul Adha Tercukupi

Minggu, 03 Juli 2022 - 08:12 | 29.73k
Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo bersama Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir saat panen cabai bersama petani di Pamulihan Sumedang Jabar, Sabtu (2/7/2022). (FOTO: Alan Dahlan/TIMES Indonesia)
Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo bersama Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir saat panen cabai bersama petani di Pamulihan Sumedang Jabar, Sabtu (2/7/2022). (FOTO: Alan Dahlan/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SUMEDANG – Menteri Pertanian RI (Mentan RI), Syahrul Yasin Limpo didampingi Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir melakukan kunjungan kerja (kunker) sekaligus panen Cabai Prentul atau Cabai bersama Kelompok Tani di blok Sampalan Desa Sukawangi Pamulihan Sumedang Jawa Barat (Jabar), Sabtu (2/6/2022).

Lawatan Mentan RI ke Sumedang sekaligus monitoring ketersediaan pasokan Cabai di sentra sentra produksi di seluruh Kabupaten/Kota menjelang datangnya Idul Adha 2022.

Advertisement

"Kenaikan harga cabai akhir akhir ini selain dipicu oleh tingginya permintaan pasar pasca pandemi Covid-19, juga dipicu cuaca ekstrem dan menjelang Idul Adha 1443 Hijriah.

Harga cabai yang melonjak menjelang Idul Adha ini menjadi suatu keprihatinan dan momentum di hari besar selalu ada terjadi dinamika harga pangan," ujar Mentan RI.

Syahrul menyebutkan, jika dilihat dari produktivitas dan ketersediaan cabai di sentra produksi cabai di beberapa daerah seperti Brebes, Aceh, Sumatera Barat, Sulawesi hingga Jabar dinilai sudah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dalam skala Nasional.

Persoalannya, kata dia, justru terletak pada konektivitas logistik dari sentra produksi ke pasar pasar bahkan antardaerah. Kaitan hal itu, Kementan RI terus berupaya melakukan mobilisasi dari daerah-daerah yang surplus cabai ke daerah-daerah yang defisit cabai.

"Alhamdulillah, hasil produksi di Sumedang ini saya kira cukup untuk mengintervensi beberapa daerah yang defisit," ungkapnya.

Dikatakannya, kenaikan cabai yang signifikan ini di satu pihak menjadi  kebahagian bagi para petani, tetapi di sisi lain para konsumen yang ada juga harus dijaga.

"Para petani sangat menikmati. Tinggal menjaga konsumennya, supaya harganya juga stabil. Tentu, tugas Kementan itu ketersediaan, produktivitas. Untuk stabilisasi harga tentu berbagai pihak dan kementerian lain harus bisa bersama-sama menjaga itu," tandas Mentan.

Di kesempatan itu, Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir menyampaikan, kecamatan Pamulihan merupakan salah satu dari empat kecamatan penghasil sayuran di Kabupaten Sumedang. Di Desa Sukawangi sendiri, kurang lebih seluas 260 hektar yang dijadikan lahan Cabai dan terdapat 9 kelompok tani. 

"Luasnya 260 hektar, setengahnya dijadikan sebagai areal tanaman cabai. Satu kali musim panen bisa 10 kali pemetikan, dengan produksi 6 ton per hari," ungkapnya.

Dikatakan Bupati, kontributor terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumedang ada dua sektor yaitu sektor industri olahan dan pertanian. Industri Olahan berkontribusi 20 persen dan pertanian 18 persen. 

"Pertanian adalah sektor unggulan yang banyak menciptakan lapangan pekerjaan. Untuk itu, harus diperhatikan bersama sama dengan berbagai program kebijakan dan kegiatan," tuturnya.

Ditambahkan bupati, berkaitan dengan pemanfaatan lahan lahan yang tidak produktif, Pemkab tengah berupaya agar lahan tersebut bisa diolah agar kembali menjadi lahan produktif dengan memberdayakan para buruh tani. Mengingat, kantung kemiskinan ada di desa. Mereka adalah para buruh tani yang tidak punya lahan, digaji tanpa ada UMK. 

"Kami pun sedang mengembangkan pemberdayaan buruh tani bagaimana lahannya dikerjasamakan perhutani atau tanah kas desa. Kemudian buruh tani kami bantu dengan benih, modal, pupuk dan sebagainya sehingga program kami benar benar menyentuh orang miskin yang ada di tingkat desa," pungkasnya saat mendampingi Mentan RI, Syahrul Yasin Limpo . (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES