Indonesia Positif

Warga Nias Selatan Putuskan Jadi Mualaf di Aceh, Prosesi Berlangsung Haru

Senin, 08 Agustus 2022 - 20:00 | 59.80k
Salah seorang warga memeluk anak dari warga Sumut yang peluk agama Islam di Aceh (FOTO: Salman/TIMES Indonesia)
Salah seorang warga memeluk anak dari warga Sumut yang peluk agama Islam di Aceh (FOTO: Salman/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, ACEH – 'Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam', begitulah tersirat di hati tiga kepala keluarga (KK) asal Nias Selatan, Sumatera Utara (Sumut). Pasalnya, keluarga yang sebelumnya beragama Kristen ini akhirnya secara resmi memeluk Agama Islam di Desa Panton Raya, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh.

Prosesi pensyahadatan terhadap tiga keluarga yang dipimpin oleh Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Abdya, Abati-Tgk Azhar Hasan, berlangsung di Masjid Baitul Quddus, Blangpidie tersebut berlangsung haru.

Advertisement

Muhammad Tamin, salah seorang warga setempat mengatakan tiga keluarga yang berasal dari Provinsi Sumut itu terdiri dari 9 orang, saat ini keluarga itu tengah mengurus surat pindah ke Desa Panton Raya, Abdya, Aceh.

"Alhamdulillah saudara kita dari Sumut sudah memeluk Agama Islam, sebelumnya mereka beragama Kristen," tutur Tamin kepada awak media, Senin (8/8/2022).

Prosesi-pengsyahadatan-warga-Sumut-1.jpgProsesi pengsyahadatan warga Sumut masuk Islam (FOTO: Salman/TIMES Indonesia)

Dia menambahkan, kesembilan warga Nias tersebut sebelumnya memiliki nama Ramalia Loi (Kepala Keluarga), Etiria Laia, Pamri Liu, Naflali Liu, dan Dalpi Koi.

Kemudian, Ediman Shahrul Koi (Kepala Keluarga), dan Yarniman lase. Selanjutnya, Iman saleh Loi (Kepala Keluarga) dengan anggota keluarga Marena.

Setelah resmi memeluk Islam kemudian, mereka berganti nama, yakni menjadi Ibrahim Loi, Khadijah Laia, Muhamad hafidz Loi, Muhammad Zikra Loi, Muhammad Asrafi Loi, Awaluddin Loi, Marhamah Lase,  Iman saleh, serta Siti Akifah.

Acara pensyahadatan kesembilan warga Nias Selatan yang masuk Islam itu berlangsung suka dan haru. Pasalnya, sejumlah warga yang menyaksikan prosesi itu terlihat menyeka air mata. Kagiatan itu dihadiri unsur MPU Abdya, Muspika Kecamatan Blangpidie, para Keuchik (Kades) dalam kemukiman, dan perangkat desa, serta tokoh masyarakat Desa Panton Raya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES