Wayang Kulit Meriahkan Ritual Bersih Desa Pesanggaran Banyuwangi

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pagelaran wayang kulit dan campur sari mewarnai kegiatan bersih Desa Pesanggaran, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi. Kegiatan itu menjadi tradisi langganan setiap tahun untuk bersama nguri-nguri budaya atau lebih dikenal sebagai tradisi menjaga pusaka desa.
Puncak dari bersih desa Pesanggaran itu adalah pagelaran wayang kulit semalam suntuk yang telah berlangsung pada malam tadi, Kamis (11/08/2022). Pagelaran wayang ini diadakan setelah pada siang harinya seluruh warga serempak diajak untuk menggelar do’a lintas agama.
Advertisement
Selain untuk melestarikan tradisi, bersih desa dilaksanakan dengan tujuan menghormati para leluhur, sekaligus untuk memohon keselamatan desa serta sebagai limpahan ungkapan rasa syukur atas nikmat, keamanan, ketentraman dan kesejahteraan warga dalam setahun ini.
Wakil Bupati Banyuwangi, H. Sugirah nampak turut hadir di tengah ratusan warga yang menikmati pagelaran wayang kulit dengan lakon ”Wahyu Darmo” dengan dibawakan dalang kondang seantero Banyuwangi, Yuwono Labdo Carito.
“Saya berharap keharmonisan kerukunan dan kebersamaan masyarakat terjalin dengan erat sehingga persaudaraan dapat terus terpelihara. Kerukunan dan kebersamaan ini merupakan modal penting bagi kita untuk membangun Banyuwangi,” papar Sugirah.
Salah satu warga yang hadir dan ikut nonton bareng malam itu adalah Lia. Wanita muda tersebut bercerita bahwa dirinya datang sekeluarga guna menikmati tontonan rakyat gratis dalam puncak bersih desa tempat tinggalnya.
“Seru banget, udah jarang ada tontonan, saya merasa terhibur,” ujar Lia.
Meskipun diadakan secara turun-temurun, bagi warga setempat, berlangsungnya pertunjukan kesenian setelah landainya pandemi Covid-19 tahun ini memiliki makna sebagai awal bangkitnya kesenian di Pesanggaran yang sudah lama terpuruk.
“Esok, bersih desa akan ditutup dengan kegiatan ruwatan,” ujar Kepala Desa Pesanggaran, Sukirno.
Saat ini, bumi dianggap dalam keadaan tidak baik saja-saja. Contohnya adalah perubahan iklim yang dampaknya hampir di seluruh tempat dapat dirasakan. Sehingga, meruwat sesungguhnya adalah semacam ritual untuk mengharapkan kebaikan.
Selain wayang kulit, warga disuguhi kesenian jaranan yang telah terbukti dapat menyedot ratusan warga pada sehari sebelum acara puncak resepsi, tepatnya Rabu siang (10/08/2022).
Masih Sukirno, ia memaparkan bahwa acara bersih Desa Pesanggaran tahun ini dapat terselenggara dngan meriah berkat dukungan penuh dari perusahaan pertambangan Tujuh bukit operations, PT Bumi Suksesindo, yang merupakan anak perusahaan dari PT Merdeka Copper Gold Tbk.
Sehingga, atas batuan yang telah diberikan perusahaan, Sukirno menyampaikan terimakasih karena akhirnya kegiatan sakral bersih Desa Pesanggaran tahun ini dapat terlaksana sesuai dengan harapan dari seluruh warga Desa Pesanggaran.
Tak lupa, Sukirno dalam kesempatan itu ia menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah turut berpartisipasi memberikan sumbangsih sehingga kegiatan acara bersih Desa Pesanggaran kali ini dapat berjalan dengan baik. ”Terimakasih semuanya, semoga kita selalu diberkati dan dirahmati,” katanya.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |