Cegah Stunting, Mahasiswa KKN Unej Beri Penyuluhan dan Bentuk Kawasan Mandiri Pangan di Desa Taal

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Kasus stunting (gagal tumbuh kembang) pada bayi dan balita di Kawasan Tapal Kuda, khususnya Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur cukup tinggi.
Karena itu, sejumlah mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember (Unej) yang tergabung dalam Kelompok 340 melakukan penyuluhan mengenai pencegahan stunting kepada masyarakat di Desa Taal, Kecamatan Tapel, Kabupaten Bondowoso.
Advertisement
Kepada masyarakat desa, terutama ibu hamil dan memiliki balita, mahasiswa menyampaikan pentingnya pencegahan stunting sedini mungkin.
Mahasiswa juga memaparkan data, bahwa kasus stunting yang terjadi di Desa Taal pada Februari 2021 sebesar 6 persen.
"Di Desa Taal pernah menjadi Lokasi Fokus (Lokus) stunting pada tahun 2021,” ujar Heni (36) selaku perawat yang bertugas di Poskesdes Desa Taal.
Berdasarkan fenomena tersebut, mahasiswa juga menyampaikan penyuluhan tentang kawasan mandiri pangan.
Kawasan mandiri pangan diharapkan mampu memberikan terobosan baru sebagai upaya menekan angka stunting dan meningkatkan ketahanan pangan jangka panjang bagi ibu hamil dengan memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah warga.
Di antaranya dengan Budidaya Ikan Lele Dalam Ember (Budikdamber) dan menanam Toga.
"Kegiatan teman-teman KKN ini jadi salah satu langkah yang patut diteruskan oleh masyarakat Desa Taal, sebagai upaya pencegahan stunting dan menuju Desa Taal yang sehat,” ujar Welly Verianto, Kepala Desa Taal.
Konsep kawasan mandiri pangan yang diusung oleh mahasiswa KKN UNEJ ditinjau dari potensi pemanfaatan gizi ikan lele yang bermanfaat bagi tumbuh kembang anak.
Pembuatan budikdamber pun cukup mudah dilakukan oleh warga setempat, serta Toga sebagai upaya membantu memenuhi asupan gizi keluarga.
Tidak hanya itu, hal ini pun relevan dengan upaya Pemerintah untuk melakukan percepatan penurunan stunting dengan prevalensi hingga 14% pada tahun 2024, sehingga generasi bangsa Indonesia tumbuh dan berkembang dengan baik.
Welly berharap, penyuluhan yang diberikan oleh mahasiswa KKN UNEJ bisa diteruskan dan disemarakkan oleh warga, khususnya ibu hamil dan yang memiliki balita.
"Sehingga, program ini bisa berlanjut dan berdampak terhadap upaya penurunan stunting di Desa Taal," tuturnya.
Penyuluhan yang dilaksanakan oleh 9 mahasiswa KKN UNEJ menuai kesan baik dari masyarakat.
Salah satunya diungkapkan oleh Muzayyina (40). Dia mengatakan bahwa penyuluhan tersebut selain memberikan edukasi tentang pentingnya mencegah stunting, namun juga mengajak masyarakat untuk mempraktikkan tanam Toga dan Budikdamber, sehingga keluarga dapat mandiri pangan dalam memenuhi asupan gizi ibu dan anak. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dody Bayu Prasetyo |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |