Perluas Jangkauan Pendidikan dan Kesehatan, Tim FEB UB Dampingi Perangkat Desa

TIMESINDONESIA, MALANG – Sejak tahun 2014, desa memiliki peranan yang semakin vital dalam menyelenggarakan pelayanan dasar, seiring dengan terbitnya Undang-Undang Desa. Penyelenggaraan layanan dasar, seperti peningkatan akses pendidikan dan perbaikan derajat kesehatan, memerlukan pengelolaan Anggaran Pembangunan dan Belanja Desa (APBDes) yang akuntabel.
Sayangnya, desa masih dihadapkan pada persoalan sulitnya penentuan program prioritas yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Desa juga kerap memiliki keterbatasan dalam pemanfaatan pembiayaan alternatif guna menyelenggarakan program pendidikan dan kesehatan berskala desa.
Advertisement
Untuk itu, Tim Pengabdian Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) yang terdiri dari dua dosen Departemen Ilmu Ekonomi, Dwi Budi Santoso, S.E., M.S., Ph.D., dan Eddy Suprapto, SE., ME, melakukan pendampingan perluasan jangkauan pelayanan pendidikan dan kesehatan di Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang pada Rabu, 22 Juni 2022.
Selain dosen, terdapat enam anggota mahasiswa yang terlibat dalam pengabdian tersebut, yaitu: Adinda Putri Nuraini, Fina Nidaul Mahalli, Dzuliyati Kadji, Danedo Rayhan Haq, Asyadia Haq Zahra Wijaya, Hidsal Jamil.
Bertempat di ruang rapat Desa Saptorenggo, pendampingan ini juga dihadiri oleh segenap jajaran desa sebagai peserta pelatihan yang terdiri dari Kepala, Sekretaris, Bendahara, dan Kepala Urusan Bidang Perencanaan Desa Saptorenggo.
Dalam paparannya, Dwi Budi Santoso, S.E., M.S., Ph.D. yang bertindak sebagai Ketua Tim Pengabdian FEB UB, menuturkan bahwa penentuan prioritas penganggaran desa salah satunya dapat dilakukan dengan melihat capaian Indeks Desa Membangun (IDM). Ia juga menambahkan penyelenggaraan layanan pendidikan dan kesehatan berskala desa dapat didanai melalui sumber pembiayaan alternatif selain APBDes seperti dana Corporate social responsibility (CSR).
“Kami jadi tahu, kalau ternyata (pemerintah) desa bisa mengajukan CSR kepada perusahaan untuk penyelenggaraan program pendidikan dan kesehatan berskala desa,” ujar Kepala Desa Saptorenggo, Suwaji, dalam sesi tanggapan dan tanya jawab.
Pada akhir sesi, Tim Pengabdian FEB UB dan segenap jajaran Desa Saptorenggo sepakat bahwa kegiatan pendampingan ini perlu diselenggarakan secara kontinu guna memastikan terciptanya kemandirian desa melalui penguatan kapasitas pengelolaan anggaran desa. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rochmat Shobirin |