Mahasiswa Unisma Malang Turut Jaga Warisan Leluhur Makan Mbah Setyo Setuhu

TIMESINDONESIA, MALANG – Kelompok 33 KSM Tematik Unisma Malang melaksanakan program kerja dengan turut menjaga warisan leluhur 'Makam Mbah Setyo Setuhu'. Makan yang dikeramatkan warga ini berada di lereng Gunung Semeru, tepatnya di Dusun Keramat, Desa Patokpicis, Kecamatan Wajak, Malang.
Menurut informasi dari Kepala Desa, terdapat beberapa rumah disekitar makam tersebut yang mana hanya ada 10 kepala keluarga. Konon warga sekitar meyakini bahwa cerita turun-temurun makam tersebut berawal dari Raja Aji Saka yang memiliki pengikut yaitu Mbah Setyo dan Mbah Setuhu. Setyo diutus untuk mengambil pusaka yang tertinggal saat Raja Aji Saka belajar di Mekah.
Advertisement
Ia berpesan untuk tidak memberikan kepada siapapun kecuali kepada Raja Aji Saka. Namun, Setyo tak kunjung kembali ke Jawa. Alhasil Raja Aji Saka mengutus Setuhu untuk menjemput Setyo, dan siapapun yang membawa pusaka Raja Aji Saka, Setuhu harus merebutnya dari tangan siapapun. Hingga akhirnya Setyo dan Setuhu bertemu, keduanya bertarung berebut pusaka hingga akhirnya mereka menghembuskan nafas terakhir. Kematian Mbah Setyo dan Mbah Setuhu diyakini menjadi awal mula lahirnya aksara jawa, Hanacaraka.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
D ibawah koordinasi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Rahmawati, SE.,MM.,MBA Kelompok 33 Kandidat Sarjana Mengabdi TEMATIK Universitas Islam Malang mengusung program kerja dengan judul, “Pelestarian Situs Makam Keramat Mbah Setyo dan Mbah Setuhu”.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa (16/08) dengan tujuan untuk melestarikan adat budaya serta merawat area makam tersebut. Program Kerja yang diusung, yaitu penanaman pohon pucuk merah, pengecatan kembali bangunan makam, kerja bakti membersihkan lingkungan makam serta penambahan tempat sampah.
Tidak hanya itu, juru kunci makam juga mengantar para mahasiswa ke sumber air suci yang lokasinya berada tidak jauh dari makam. ‘‘Siapapun anak cucuku yang berkunjung ke makam keramat harus bersuci dimata air suci” Ucap juru kunci menyampaikan pesan yang diyakini dari nenek moyang.
Rangkaian program kerja oleh kelompok 33 KSM Tematik Unisma Malang tersebut diharapkan mampu membuat warga sekitar maupun peziarah merasa nyaman ketika hendak berkunjung kesana. Untuk kedepanya semoga para pengunjung juga tetap merawat serta menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan makam. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
*)Pewarta: Mahasiswa KSM-T Kelompok 33 Universitas Islam Malang (UNISMA)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |