Polbangtan Malang Inisiasi Pengembangan Kawasan Pertanian di Kabupaten Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Bersinergi dengan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Malang, Tim Polbangtan Malang melaksanakan kunjungan lapangan dan diskusi dengan penyuluh, petani dan perangkat desa di Kecamatan Pujon dan Ngantang Kabupaten Malang, Jawa Timur, untuk penjajagan awal dalam pengembangan kawasan pertanian.
Dalam acara yang digelar Jumat (9/9/2022), Kepala Dinas TPHP Kabupatrn Malang, Avisena mengemukakan bahwa Pemkab Malang bermaksud untuk memiliki kawasan pengembangan pertanian pada beberapa lokasi. Salah satu di antaranya adalah kawasan hortikultura, khususnya di Pujon dan Ngantang.
Advertisement
Hal tersebut diamini oleh Khoirul Anam, ketua KTNA Kabupaten Malang yg juga hadir dalam forum tersebut. Avi mengatakan bahwa berdasarkan ketersediaan sumberdaya yg ada, sangat memungkinkan dilakukan pengembangan, apalagi ditunjang dengan adanya program UPLAND dan YESS yang sedang dijalankan oleh Kementan.
Keterlibatan perguruan tinggi seperti Polbangtan Malang, diharapkan sebagai pemacu peningkatan SDM petani khususnya dalam penguatan kelembagaan petani menuju korporasi.
Direktur Polbangtan Malang Setya Budhi Udrayana mengatakan bahwa dalam upaya sinergi dengan Pemkab Malang, akan diterjunkan lulusan Polbangtan Malang untuk melakukan pendampingan, sehingga dapat memberikan kontribusi positif pada program pengembangan kawasan pertanian di Kabupaten Malang, yaitu Kecamatan Pujon dan Ngantang.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa pengembangan kawasan pertanian berbasis korporasi, merupakan satu diantara berbagai upaya yang dapat dilakukan oleh pelaku pertanian untuk memastikan ketersediaan pangan.
“Untuk itu, penyuluhannya juga harus digarap dengan menyentuh kelembagaan petani (Poktan, Gapoktan) dan kelembagaan ekonomi petani (KEP)," katanya.
Hal tersebut sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa stabilitas negara dipengaruhi oleh stabilitas pangan suatu daerah. Oleh karenanya seluruh insan pertanian tidak boleh berhenti, dan harus terus meningkatkan ketersediaan pangan bagi seluruh rakyat.
Para milenial sebagai generasi penerus pertanian, harus berkontribusi maksimal dengan berbagai terobosan, termasuk penggunaan teknologi dari hulu sampai hilir serta tidak bekerja sendiri, melainkan dengan sinergi dan kolaborasi antar berbagai pihak. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Rizal Dani |