Indonesia Positif

Sufmi Dasco: Jangan Ada Ruang Untuk Penyebar Kebohongan

Kamis, 15 September 2022 - 11:45 | 67.58k
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad - (FOTO: dok DPR RI)
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad - (FOTO: dok DPR RI)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menyesalkan munculnya black campaign terhadap Ketum Gerindra Prabowo Subianto oleh pihak-pihak tertentu melalui konten dan narasi kebohongan alias hoax. 

Upaya pembusukan terhadap figur Prabowo itu dilakukan jelang tahun politik, Pemilu 2024. Belakangan, Prabowo Subianto diserang hoax melalui fitnah bahwa yang bersangkutan sedang tersandung kasus hukum.

Advertisement

"Tersebarnya konten yang penuh dengan fitnah kebohongan membuat persaingan yang tidak sehat. Ini jauh dari nilai-nilai ksatria dan etika kita dalam bernegara," tegas Sufi Dasco dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kamis (15/9/2022).

Menurutnya, narasi kebohongan dan menyebarkannya ke publik yang dilakukan secara sengaja adalah tindakan pengecut dan tidak ksatria. Dasco mengajak kepada semua masyarakat agar menyambut tahun politik dengan sportif, dewasa dan tidak dibumbui dengan narasi-narasi kebohongan. 

Sufmi Dasco yang juga mendapat mandat sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Gerindra itu juga menginginkan masyarakat semakin selektif dalam menerima informasi. 

Sufmi-Dasco-Ahmad-b.jpgIlustrasi berita hoax - (FOTO: dok TIMES Indonesia)

"Jangan mudah termakan dengan berita-berita hoax. Kroscek dulu kebenarannya sebelum menyimpulkan. Jangan ada ruang untuk penyebar kebohongan," tegasnya.

Dalam kesempatan ini, Dasco juga meminta kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), agar lebih serius dalam menangkal konten-konten hoax. 

Sebab, kata Dasco, jika berita hoax dibiarkan menjamur bisa mengganggu stabilitas dalam bernegara. Kominfo dalam hal ini harus berperan aktif dalam memberantas konten negatif. 

"Pemerintah punya alat-alat yang canggih untuk mengatasi itu. Jangan biarkan masyarakat menelan informasi dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab," demikian kata Dasco yang juga menjabat Wakil Ketua DPR RI ini.

Dilansir turnbackhoax.id, Ketum Gerindra Prabowo Subianto diketahui mendapatkan serangan berita hoax terkait dua hal. Pertama melalui narasi 'KPK Segel Rumah Milik Prabowo Subianto' dan kedua melalui narasi 'Ditetapkan Jadi Tersangka, Prabowo Subianto Minta Maaf Kepada Jokowi'.

Pada konten palsu pertama, dijelaskan bahwa foto yang disertakan bukanlah penyitaan rumah milik Prabowo Subianto oleh KPK, melainkan rumah milik staf khusus mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo bernama Andreau.

Konten palsu kedua, disertakan sebuah tayangan video dan menyebutkan jika Prabowo telah ditetapkan sebagai tersangka dan meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo. Yang benar, permintaan maaf tersebut bukan dilakukan oleh Prabowo Subianto, melainkan Edhy Prabowo.

"Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut bukan merupakan kasus yang menyeret nama Prabowo Subianto, melainkan Edhy Prabowo Menteri Kelautan dan Perikanan," demikian dilansir turbackhoax.id. 

Bicara Kebocoran Data
Di sisi lain, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco juga memberikan tanggapan soal kebocoran data di sejumlah instansi pemerintah dalam beberapa waktu terakhir yang menjadi perbincangan di publik. 

Peristiwa terakhir adalah kebocoran data Presiden Joko Widodo (Jokowi) baik itu nomor induk kependudukan (NIK) di website Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga sertifikat vaksin Presiden Jokowi.

Dasco berpandangan, memang sudah waktunya agar Rancangan Undang-Undang tentang Perlindungan Data Pribadi (RUU PDP) segera disahkan menjadi UU. Sejauh ini, DPR sedang membahasnya bersama pemerintah. 
 
"DIM (daftar inventarisasi masalah) memang begitu banyak, mudah-mudahan bisa segera ada titik temu yang tentunya," ucapnya. 

Dia menjelaskan bahwa terkait instansi pemerintah yang hanya menghapus data pribadi pejabat negara, selain itu, dalam waktu dekatnya akan mempertanyakan ini dalam rapat dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengenai solusi kebocoran ini.

"Oleh karena itu kita akan sampaikan pada Kominfo pada rapat Komisi I yang akan berlangsung dalam waktu dekat, bagaimana solusinya dan tindak lanjutnya," ucap Sufmi Dasco Ahmad.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES