Indonesia Positif

Krisdayanti Gerojok 298 Karton Biskuit MT Balita, Bantu Percepatan Penanganan

Selasa, 27 September 2022 - 20:18 | 42.01k
Membantu percepatan penanganan stunting di Kota Batu, anggota Komisi IX DPR RI, Dapil V Jawa Timur, Krisdayanti (KD) membagikan 298 karton Biskuit Makanan Tambahan Balita dan makanan pendamping Asi. (Foto: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Membantu percepatan penanganan stunting di Kota Batu, anggota Komisi IX DPR RI, Dapil V Jawa Timur, Krisdayanti (KD) membagikan 298 karton Biskuit Makanan Tambahan Balita dan makanan pendamping Asi. (Foto: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR RI, Dapil V Jawa Timur, Krisdayanti (KD) membagikan 298 karton Biskuit Makanan Tambahan Balita dan makanan pendamping asi. Kegiatan ini menjadi salah satu upaya membantu percepatan penanganan stunting di Kota Batu, Selasa (27/9/2022).

Bantuan ini diberikan oleh KD di Kantor DPC PDIP, Jl Raya Oro Oro Ombo dengan didampingi Ketua DPC PDIP, Ir Punjul Santoso SH MM dan Asmadi.

Advertisement

Secara simbolis bantuan ini diberikan kepada ibu dan balita yang tinggal di sekitar kantor DPC. Makanan tambahan gizi ini merupakan bagian dari 10 ton makanan tambahan yang diberikan KD di Malang Raya.

"Penanganan stunting ini kan membutuhkan kerja lintas sektoral, Komisi IX mendorong Kementerian Kesehatan untuk melakukan percepatan penanganan, hari ini kita menggenjot 10 ton makanan tambahan, bukan hanya untuk Kota Batu tapi juga untuk Kota Malang dan Kabupaten Malang," ujar KD kepada TIMES Indonesia.

KD menegaskan bahwa Presiden RI Joko Widodo menargetkan tahun 2024, angka stunting yang saat ini berada pada kisaran 24 persen turun menjadi 14 persen.

Krisdayanti.jpg

"Artinya ini butuh kerja keras lintas sektoral, kalau targetnya harus mencapai 14 persen pada tahun 2024, artinya pertahun harus turun 2,5 persen. Target ini tidak akan bisa terpenuhi kalau penanganan ini hanya dilakukan oleh BKKBN saja, tapi harus melibatkan lintas sektoral seperti Kemenkes dan Kemensos,"ujarnya.

Termasuk didalamnya Pemerintah Daerah harus berperan aktif ikut serta. "Program ini mudah-mudahan bisa menjadi estafet untuk pemerintah daerah dengan menyediakan data yang kongkrit. Kita tidak bisa hanya melakukan langkah ceremonial tanpa tahu data yang ada," ujarnya.

Sementara itu, Punjul Santoso sebagai Wakil Wali Kota dan sebagai Ketua Tim Pencegahan Stunting Kota Batu mengatakan bahwa Pemerintah Daerah tidak berpangku tangan.

"Kita sudah berkolaborasi dengan Kemenag untuk melakukan beberapa program pencegahan pada para calon pengantin," ujarnya.

Makanan tambahan dan asupan vitamin pun diberikan oleh pemerintah daerah. Selain itu Pemkot Batu juga melakukan pengolahan limbah ternak dan menjaga kualitas air.

Hal senada dengan Punjul, hal senada dikemukakan oleh Ketua DPRD Kota Batu, Asmadi.

"Alhamdulillah semua lintas sektoral sudah berkolaborasi. Kami konsen untuk melakukan percepatan penanganan stunting," ujarnya usai menghadiri kegiatan Anggota DPR RI, Krisdayanti.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES