Indonesia Positif

Teror Beruang Madu Masih Terjadi, Warga Muara Siban Diminta Kurangi Aktivitas di Kebun

Rabu, 28 September 2022 - 15:38 | 39.38k
Midaris, Ketua RT 02 Dusun Sukarami, Kelurahan Muara Siban, Kecamatan Dempo Utara menceritakan kronologi kejadian beruang madu merusak rumahnya. (Foto: Asnadi/TIMES Indonesia)
Midaris, Ketua RT 02 Dusun Sukarami, Kelurahan Muara Siban, Kecamatan Dempo Utara menceritakan kronologi kejadian beruang madu merusak rumahnya. (Foto: Asnadi/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PAGAR ALAM – Teror beruang madu masuk permukiman warga di wilayah Kelurahan Muara Siban, Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagar Alam kembali terjadi. Karena itu, warga diminta untuk mengurangi aktivitas di kebun.

“Kami mengimbau kepada warga di wilayah Kelurahan Muara Siban untuk mengurangi aktivitas di kebun untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan,” kata Camat Dempo Utara Ardiansyah didampingi Lurah Muara Siban Edi Sugianto, Rabu (28/9/2022)

Advertisement

Camat Dempo Utara Kota Pagar Alam ini menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan lurah dan ketua RT/RW setempat untuk memberikan imbauan secara lisan terkait pengurangan jam beraktivitas di kebun.

“Kami tidak bisa memastikan posisi beruang tersebut berada di mana, karena itulah kita hendaknya selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya yang mengintai. Jangan sampai ada korban terhadap teror serangan beruang madu ini,” kata Camat Dempo Utara Kota Pagar Alam.

Lurah Muara Siban Edi Sugianto mengungkapkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan ketua RT setempat agar warga yang beraktivitas di kebun pulang lebih awal.

“Imbauan secara lisan telah disampaikan bahwa pukul 12.00 siang agar segera pulang ke rumah, sebab beruang itu sering muncul pada sore dan malam hari,” tegas Edi.

Untuk diketahui, serangan beruang madu itu telah merusak dapur rumah warga di Dusun Sukarami dan Dusun Muara Siban. Juga, merusak ‘Dangau’ termasuk lahan perkebunan milik warga setempat.

“Semoga teror beruang masuk di pemukiman warga ini segera berakhir agar tidak ada kerugian yang ditimbulkan. Masyarakat juga dapat beraktivitas di kebun seperti biasa,” jelasnya. 

Pasang Box Trap

Midaris-2.jpgPetugas BKSDA Lahat beserta unsur terkait memasang Box Trap untuk menangkap beruang madu (Foto: Asnadi/TIMES Indonesia)

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lahat sudah melakukan pemasangan perangkap (box trap) untuk menangkap beruang madu yang telah meresahkan warga, di Dusun Sukarami RT 02 RW 01, Kelurahan Muara Siban, Kecamatan Dempo Utara.

Pemasangan perangkap tersebut bekerja sama dengan pihak kecamatan Dempo Utara Ardiansyah, Lurah Muara Siban Edi Sugianto, Bidang Kesiapsiagaan Bencana BPBD Syahirul dan personil, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Polisi Hutan, Ketua RT beserta relawan, dan stakeholder lainnya.

Kepala Resort Konservasi Wilayah Lima, Gumay Feldi menuturkan, sampai saat ini berdasarkan bukti-bukti yang dikumpulkan di lapangan dinyatakan satwa liar itu ialah beruang madu.

Ada banyak penyebab satwa liar dilindungi tersebut muncul di pemukiman. “Yang pasti makanan di habitatnya sudah berkurang, kemudian meningkatnya aktivitas masyarakat di hutan lindung, dan juga lahan sebagai habitatnya sudah beralih fungsi," kata Feldi.

Feldi mengatakan, box trap berukuran 2 x 1 meter yang dipasang tersebut berjumlah 1 unit. Perangkap ini diisi umpan berbagai macam buah buahan sepertu durian, pepaya, madu, dan gula.

Feldi memberikan saran kepada warga apabila menjumpai satwa liar tersebut untuk berusaha menghindar karena tidak bisa diajak kompromi.

“Kami menyarankan mulai aktivitas di atas jam 09.00 pagi dan waktu pulang paling lambat jam 16.00 sore. Hewan liar jenis beruang ini aktivitasnya pada malam hari," ujar dia.

Feldi menyarankan warga untuk berupaya manarik lagi beruang madu tersebut ke habitat aslinya dengan menanam buah-buahan di wilayah asal beruang itu.

Seperti diberitakan, teror beruang madu kembali terjadi yang kali ini sasarannya bagian dapur rumah milik Midaris, Ketua RT 02/RW 01 Dusun Sukarami, Kelurahan Muara Siban. Tak ayal lagi rumah tersebut mengalami kerusakan dengan beberapa bagian dinding jebol.

Berdasarkan informasinya,  peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (24/9/2022) malam, sekitar pukul 20.00 WIB. Pada saat kejadian, kediaman Midaris sedang kosong.

Midaris menceritakan bahwa pada saat peristiwa tersebut sedang berada di rumah produksi kopi sedangkan rumah pribadi miliknya dalam keadaan kosong.

Pada sekitar pukul 20.00 WIB ia mendapat telepon dari tetangga bahwa bagian dapur rumahnya mengalami kerusakan. “Banyak bekas cakaran di dinding kayu. Selain merusak bagian dapur, beruang tersebut juga mengambil gula dan merusak gudang untuk mencari semut,” jelas Midaris. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES