Polisi Gali Bukti Dugaan Kucing Mati Akibat Diracun

TIMESINDONESIA, MALANG – Polresta Malang Kota mulai menggali bukti soal kasus kematian sejumlah kucing diduga diracuni di Perumahan Patraland Place, Tasikmadu, Lowokwaru, Kota Malang.
Kasus yang mencuat sejak Sabtu (24/9/2022) lalu, kini telah ditangani oleh pihak Polsek Lowokwaru.
Advertisement
Kapolsek Lowokwaru bersama Camat dan Lurah setempat, Rabu (28/9/2022) kemarin menemui warga perumahan, RT dan vendor dari perumahan Patraland Place Kota Malang.
Hasilnya, Kapolsek Lowokwaru, AKP Anton Widodo mengatakan bahwa kebenaran soal kematian sejumlah kucing di wilayah Perumahan Patraland Place Kota Malang memang benar adanya.
Akan tetapi, jika merujuk ke tanda-tanda kucing mati akibat diracuni, hingga penyelidikan saat ini pihaknya belum bisa membuktikan.
"Ada beberapa yang mati, tapi kalau dari tanda-tanda dia keracunan atau diracun, itu tidak ada," ujar Anton saat dikonfirmasi awak media, Kamis (29/9/2022).
Hal ini dibeberkan Anton, karena pihaknya dan warga lain saat dilaksanakan koordinasi tak ada yang melihat kucing-kucing tersebut mati dengan tanda-tanda diracun.
Kucing jenis domestik yang terlihat di kawasan Perumahan Patraland Place Kota Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Seperti halnya, tak ditemukan muntahan, tak mengeluarkan cairan dan penyebab lainnya. Sehingga, pihak Polsek Lowokwaru masih akan melakukan pendalaman lebih lanjut.
"Ini dari kesaksian warga yang melihat kucing, tidak ada yang melihat muntahan, atau mengeluarkan cairan. Artinya kan belum tentu kucing mati karena keracunan atau diracun," bebernya.
Oleh karena itu, pihak kepolisian yang menangani kasus ini sampai sekarang belum menemukan bukti kuat bahwa kucing-kucing yang ada di Perumahan Patraland Place Kota Malang mati akibat diracun atau keracunan.
"Kami hanya mendalami tanda dugaan diracun. Warga yang punya juga tidak ada komplain terkait kucingnya yang mati," ungkapnya.
Selain itu, dari hasil pertemuan bersama warga, Anton menuturkan bahwa warga perumahan ikhlas dan menganggap bahwa kematian kucing-kucingnya merupakan takdir.
"Mereka menyampaikan kalau sudah takdir kucingnya mati ya sudah," imbuhnya.
Terpisah, salah satu pecinta kucing yang turut hadir dalam pertemuan bersama pihak kepolisian, Sri Swastiyanti Marhaeni menyampaikan bahwa seluruhnya kini akan ia serahkan ke aparat kepolisian yang melakukan penyelidikan.
Pihaknya hanya akan mendukung segala bentuk upaya untuk menyelesaikan permasalahan ini.
"Semua kami serahkan ke pihak kepolisian. Nanti beliau yang akan melakukan penyelidikan," tandasnya.
Sebagai informasi, kejadian kucing mati yang diduga diracuni tersebut viral di media sosial setelah adanya postingan dari grup Cat Lovers In The World (CLOW) yang memperlihatkan bagaimana kucing-kucing tersebut mengalami kejang dan akhirnya mati seketika.
Postingan tanggal 24 September 2022 lalu tersebut akhirnya juga diklarifikasi oleh RT Perumahan Patraland Place Kota Malang bahwa ada 4 kucing mati dan 11 lainnya hilang. Pihak Polresta Malang Kota turut melakukan penyidikan setelah informasi ini viral.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sholihin Nur |