UNIPMA Wujudkan Desa Mandiri Energi dan Pupuk melalui Kegiatan Matching Fund Kedaireka

TIMESINDONESIA, MAGETAN – Tahun 2022 ini merupakan tahun istimewa untuk tim prodi Pendidikan Biologi UNIPMA yang diketuai oleh Pujiati dengan anggota Nurul Kusuma Dewi, Dimas Setiawan. Di tahun 2022 ini melalui Program Macthing Fund Kedaireka, tim pelaksana dapat melakukan hilirisasi riset untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mitra yang dilibatkan adalah kelompok tani Mulyosejati di Desa Puntukdoro, Kabupaten Magetan.
“Sebelumnya kami telah bekerja sama dengan desa ini, dalam pengembangan sektor pertanian dan peternakan, dan kami bersyukur ditahun ini kami diberi kesempatan untuk meningkatkan kapasitas Kerjasama kami untuk mewujudkan desa mandiri energi dan mandiri pupuk di desa ini,” kata Pujiati.
Advertisement
Teknologi mikroba dalam pengembangan desa merupakan project yang dilakukan. Kegiatan utama yang dilakukan adalah instalasi reactor biogas untuk 5 rumah tangga, pembangunan rumah produksi pupuk kompos sebagai upaya pemanfaatan limbah buangan biogas.
Mitra kelompok tani Mulyosejati di desa Puntukdoro, Kabupaten Magetan. (Foto: Humas UNIPMA for TIMES Indonesia)
Selain itu juga produksi pupuk hayati cair dari starter yang dikembangkan oleh tim pelaksana.
“Kita mungkin sudah tahu banyak petani mengeluh karena harga pupuk yang sangat mahal, kondisi lahan pertanian dan produktivitas pertanian yang menurun, jadi program ini benar-benar dapat memberikan solusi yang nyata untuk mengatasi permasalahan-permasalahan petani saat ini tentunya karena dukungan SDA dan SDM yang memadai juga di mitra kami,” tambah Pujiati.
“Kelebihan teknologi produksi biogas ini adalah kami menggunakan mikroba yang kami kembangkan sendiri untuk meningkatkan volume gas yang dihasilkan utamanya jika produksi dilakukan menggunakan campuran limbah-limbah pertanian yang sangat melimpah di desa ini. Limbah buangan reactor biogas ini biasanya kita sebut bioslurry, limbah ini banyak mengandung mikroba potensial untuk perbaikan lahan pertanian. Fresh slurry pun sudah banyak diminati petani di desa ini, jadi inovasi lain yang dikembangkan adalah pemanfaatan limbah biogas tersebut untuk formulasi pupuk kompos berkualitas,” terang Pujiati.
Produksi pupuk kompos kelompok tani Mulyosejati. (Foto: Humas UNIPMA for TIMES Indonesia)
Selama di lapangan tim ini juga melibatkan mahasiswa sebagai sarana implementasi MBKM, untuk melatih mahasiswa dalam menyeleseikan permasalahan-permasalahan di lapangan. Apa yang sudah mahasiswa lakukan di lapangan dapat di rekognisikan ke dalam mata kuliah sesuai peraturan yang ditetapkan oleh prodi mereka.
Kegiatan mahasiswa ini meliputi riset desa dan magang.
“Kami juga sangat berterima kasih kepada UNIPMA, yang senantiasa memfasilitasi, mendampingi dan memberikan arahan-arahan kepada kami selama pelaksanaan program ini. Kami berharap kegiatan ini dapat berlanjut dan memberikan dampak dampak positif dan praktik-praktik baik untuk mitra, masyarakat dan perguruan tinggi," pungkas Pujiati. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Bambang H Irwanto |
Publisher | : Rochmat Shobirin |