Indonesia Positif Universitas Islam Malang

FEB Unisma Malang Sukses Gelar Seminar Implementasi PSAK 71

Sabtu, 15 Oktober 2022 - 10:14 | 34.26k
Seminar PSAK 71 bersama Sugiarto Kasmuri (Ketua OJK Malang) yang digelar secara hybrid. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Seminar PSAK 71 bersama Sugiarto Kasmuri (Ketua OJK Malang) yang digelar secara hybrid. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
FOKUS

Universitas Islam Malang

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Himpunan Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma Malang gelar Seminar PSAK 71 dalam meningkatkan transparansi laporan keuangan pada Rabu, 12 Oktober 2022 dengan menghadirkan narasumber Singgih Wijayana SE, MSc, PhD (Direktur Keuangan RSP UGM dan dosen FEB UGM) dan Sugiarto Kasmuri (Ketua OJK Malang). Acara yang dikemas secara Hybrid ini dibuka oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang, Nur Diana SE, MSi.

Dalam sambutannya Diana menekankan bahwa PSAK 71 sebagaimana ditetapkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) pada 1 Januari 2020 memberi panduan tentang pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan.

Advertisement

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Nur-Diana.jpgSambutan oleh Dekan FEB Unisma Malang Nur Diana, SE., M.Si

“PSAK 71 Instrumen Keuangan mengacu pada International Financial Reporting Standard (IFRS) 9 menggantikan PSAK 55 yang sebelumnya berlaku. Poin pentingnya mengupas klasifikasi aset keuangan dan pencadangan atas penurunan nilai aset keuangan yang berupa piutang, pinjaman, atau kredit”, tutur Diana.

Menurutnya standar ini mengubah secara mendasar metode penghitungan dan penyediaan cadangan untuk kerugian akibat pinjaman yang tak tertagih.

Sementara itu Singgih Wijayana SE, MSc, PhD yang pernah menjabat sebagai anggota DSAK IAI pada tahun 2014-2018 ini memaparkan bahwa PSAK 71 menggantikan sebagian PSAK  55 tentang  klasifikasi instrumen keuangan yg harus berdasarkan model bisnis.  Hal ini berpengaruh thd pengukuran nilai wajar instrumen keuangan.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

feb-unisma-mlg.jpgDekan FEB Unisma Malang memberikan sertifikat penghargaan kepada narasumber Singgih Wijayana SE, MSc, PhD

“Dalam Implementasi PSAK 71 ini poin utamanya mengenai cadangan kerugian penurunan nilai. Perusahaan harus mulai mencadangkan kerugian penurunan nilai sejak awal apapun kondisinya” tuturnya oleh krn itu, kebutuhan pengungkapan pun jg lbh komprehensif dan mendetail. Penerapan PSAK ini diharapkan dapat membuat perusahaan khususnya industri perbankan menjadi  lebih  siap akan adanya kemungkinan buruk seperti resesi,” jelasnya.

Lain halnya dengan Ketua Otoritas Jasa Keuangan Malang, Sugiarto Kasmuri memberikan wawasan implementasi perlakuan akuntansi dan acuan minimum yang harus dipenuhi oleh perbankan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan sesuai SAK.

Lebih lanjut Sugiarto menekankan bahwa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai regulator di sektor perbankan merasa perlu untuk menyesuaikan PAPI mengingat PSAK 55 tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran yang menjadi dasar utamanya telah digantikan dengan PSAK 71. (*)

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES